ChanelMuslim.com – Penjelasan ilmiah dari fenomena hari tanpa bayangan adalah karena matahari menempuh lintasan khayali di langit yang tercermin dari dua parameter, yaitu altitud matahari dan azimuth matahari.
Baca Juga: Hari Meteorologi Sedunia 2021 Usung Isu Iklim dan Air
Hari Tanpa Bayangan bukanlah Fenomena Langka
Dilansir dari kompas.com dalam pemberitaannya pada Selasa, (10/9/2019) terdapat pernyataan dari Marufin Sudibyo dari Astronom Amatir Indonesia terkait fenomena tersebut.
Dinyatakan bahwa fenomena hari tanpa bayangan ini bukanlah termasuk ke dalam fenomena yang langka.
Fenomena ini terjadi ketika matahari mencapai titik kulminasi atas (istiwa’) atau mengalami kondisi transit.
Akibatnya, manusia dan obyek lain yang berdiri tegak akan kehilangan bayang-bayangnya dan jatuh tegak lurus karena bertumpu pada benda itu sendiri.
Kemudian, orang-orang menggunakan istilah bayangan yang hilang atau tanpa bayangan terkait fenomena tersebut.
Baca Juga: Fenomena Dua Musim Ekstrim di Indonesia yang Memunculkan Bencana Besar
Fenomena yang Terjadi di Maluku Utara
Fenomena seperti ini baru saja terjadi di Maluku Utara, tepatnya di daerah Weda, kabupaten Halmahera Tengah pada Ahad, (21/3/2021)
Dengan adanya fenomena seperti ini, sudah selayaknya kita sebagai Muslim menyadari kebesaran Allah dan selalu bersyukur serta bersemangat dalam beribadah.
Alasannya adalah karena hal tersebut menunjukkan bahwa Allah sangat sayang kepada hambanya dengan mengatur peredaran sistem tata surya sesuai garis edarnya.
Bisa dibayangkan apabila sistem tata surya ini tidak ada yang mengaturnya.
Oleh sebab itu, sudah semestinya Muslim bersemangat dalam beribadah karena bisa tinggal dengan nyaman dan aman di bumi. [Ind/Camus]