TAMPAK sebagian besar rumah di Pedukuhan Wotawati Gunungkidul memiliki tampilan dengan bangunan atau fasad yang sama.
Kesamaan itu tampak pada penggunaan bata merah ekspose pada bagian dindingnya. Selain itu, setiap rumah saat ini memiliki gapura yang berbentuk sama dan menggunakan bata merah ekspose.
Gapura tersebut identik dengan masa kerajaan sehingga menimbulkan sensasi tersendiri saat mengunjungi Wotawati.
Lurah Pucung, Estu Dwiyono mengatakan perubahan fasad rumah warga sudah berlangsung sejak Juni 2024. Saat itu Wotawati mendapat suntikan dana keistimewaan (Danais) sekitar Rp 5 miliar untuk penataan tahun ini.
Baca juga: Nabung Massal, Puluhan Warga Desa Genukwatu Jombang Berangkat Ibadah Umroh Bersama
Pedukuhan Wotawati Gunungkidul jadi Kawasan Terpadu
Dengan penataan tersebut, Estu berharap Wotawati yang sebelumnya kerap disebut menjadi kawasan terisolir berubah menjadi kawasan terpadu.
Di mana tidak hanya menawarkan keindahan dan keunikan pemukiman tetapi juga ada camping ground termasuk sentra pertanian dan peternakan terpadu.
Sementara itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), GKR Bendara menyebut penataan di Wotawati memang perlu. Semua itu untuk menjadikan Wotawati sebagai salah satu perwujudan quality tourism.
GKR Bendara juga meminta jangan sampai keindahan alam di Wotawati rusak setelah menjadi tempat wisata. Karena itu GKR Bendara berharap ada aturan khusus dari Kalurahan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bahkan, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat saat ini juga melakukan upaya penghijauan dan pemeliharaan lahan agar semakin subur. Di mana salah satunya di Wotawati.
Upaya itu merupakan bagian dari Jogja Cultural Wellness Tourism Festival, sebuah festival yang dirancang untuk mengintegrasikan konsep budaya dan pelestarian lingkungan sebagai wujud nyata kepedulian masyarakat dan para pelaku pariwisata terhadap kelestarian alam.
Pasalnya, di tengah tantangan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang semakin meningkat, perlindungan terhadap lingkungan hidup menjadi kebutuhan yang mendesak. [Din]