GEMPA bumi dahsyat telah mengguncang Kuba timur, menambah masalah bagi negara yang masih terpuruk akibat serangkaian badai dan pemadaman listrik baru-baru ini.
Dikutip dari Aljazeera.com, Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan pada hari Minggu (10/11/2024), bahwa gempa bumi berkekuatan 6,8 skala Richter melanda sekitar 40 km (25 mil) di selatan kota Bartolome Maso.
Warga di provinsi yang terkena dampak mengatakan gempa bumi tersebut merupakan salah satu gempa bumi terkuat yang pernah mereka rasakan dalam hidup mereka bukan hal yang kecil di wilayah yang menurut USGS telah mengalami 23 gempa bumi berkekuatan 5 skala Richter ke atas dalam 50 tahun terakhir.
Baca juga: Taiwan Alami Gempa Bumi Terbesar dalam 25 Tahun Terakhir
Gempa Bumi Dahsyat Mengguncang Kuba Timur
Penduduk lain di Santiago, kota terbesar kedua di Kuba, melaporkan bahwa gempa tersebut menyebabkan bangunan berguncang dan banyak orang masih berdiri dengan gelisah di depan pintu rumah mereka.
Banyak rumah dan bangunan di wilayah tersebut yang tua dan rentan terhadap kerusakan akibat gempa bumi.
Media pemerintah menerbitkan gambar atap terakota dan fasad rumah-rumah blok beton yang runtuh akibat guncangan. Banyak gambar menunjukkan kerusakan struktural pada langit-langit, dinding, jendela, kolom, serta infrastruktur publik.
USGS mengatakan bahwa negara-negara terdekat seperti Jamaika juga merasakan beberapa dampaknya.
Gempa ini merupakan bencana alam terbaru dalam serangkaian bencana yang telah memperparah masalah infrastruktur yang ada di Kuba, di mana sebagian besar penduduk juga menghadapi ketidakamanan ekonomi.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pada bulan Oktober 2024, Badai Oscar membawa hujan lebat dan pemadaman listrik yang meluas ke pulau tersebut dan menyebabkan sedikitnya enam orang tewas setelah menerjang daratan Kuba timur.
Badai lain, telah memutus aliran listrik bagi sedikitnya 10 juta orang setelah menghantam bagian timur pulau itu minggu lalu.
Badai tersebut menumbangkan pepohonan dan merobohkan tiang-tiang telepon. Ratusan bangunan hancur dan ratusan ribu orang mengungsi. [Din]