ChanelMuslim.com – Nigeria mengesahkan seragam berjilbab untuk polwan. Selama beberapa tahun terakhir, jilbab telah menjadi bagian dari seragam polisi di berbagai negara.
Mengikuti tuntutan banyak negara, Inspektur Jenderal Polisi Nigeria, IGP Usman Alkali Baba, telah menyetujui aturan berpakaian yang memungkinkan wanita mengenakan hijab Islami di bawah baret mereka.
Kode berpakaian baru itu diresmikan pada pertemuan IGP dengan Manajer Strategis Polisi pada 3 Maret 2022.
Pengumuman tersebut telah dipuji secara luas oleh Muslim Nigeria, termasuk badan Nasional Federasi Asosiasi Wanita Muslim di Nigeria, FOMWAN, yang memuji kebijakan baru yang menggambarkannya sebagai tindakan yang adil bagi perwira Muslim wanita.
“Ini adalah perkembangan unik dalam sejarah Kepolisian Nigeria. Salut kepada Inspektur Jenderal Polisi, Usman Baba atas persetujuannya,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan di Abuja oleh Amirah Nasionalnya, Hajia Rafi’ah Idowu Sanni, Independent.ng melaporkan.
“Dengan perkembangan ini, Pasukan Nigeria telah menjadi Badan Keamanan pertama di negara itu yang memperkenalkan kebijakan yang memberikan izin kepada petugas polisi wanita Muslim untuk mengenakan jilbab dengan seragam mereka.”
“Kami senang IGP dikutip mengatakan bahwa aturan berpakaian sejalan dengan praktik terbaik internasional dan juga untuk mengatasi kekhawatiran yang berkembang terhadap pengarusutamaan gender dan penghormatan terhadap budaya dan keragaman,” tambah Hajia Rafi’ah Idowu Sanni.
Baca Juga: Muslimah Berhijab Nigeria Ini Ungkap Tantangannya Bermain Sepak Bola
Nigeria Mengesahkan Seragam Berjilbab untuk Polwan
Sanni mengimbau kepada aparat kepolisian di seluruh wilayah di tanah air untuk mengizinkan penerapan kebijakan baru tersebut tanpa diskriminasi dalam bentuk apapun.
“Kode berpakaian baru ini akan memungkinkan saudari Muslim untuk memenuhi salah satu perintah Allah yang paling penting yaitu menutup kepala mereka. Ini akan memungkinkan mereka untuk menyumbangkan kuota mereka untuk pembangunan bangsa,” tegas Amirah Nasional FOMWAN.
Islam melihat jilbab sebagai kode wajib berpakaian, bukan simbol agama yang menunjukkan afiliasi seseorang.
Kisah sukses wanita Muslim berkembang di seluruh dunia, dengan lebih banyak wanita mencapai kejayaan dan memecahkan rekor sambil mempertahankan keyakinan agama mereka.
Ada beberapa kasus lain di mana polisi wanita muslimah berhasil mengakses hak berhijabnya.
Pada November 2019, seorang perwira polisi cadangan khusus Muslim Trinidad dianugerahi $185.000 sebagai kompensasi karena menjadi sasaran kebijakan diskriminatif yang melarangnya mengenakan jilbab saat bertugas.
Sebelumnya pada tahun 2016, Polisi Skotlandia menyatakan jilbab sebagai bagian opsional dari seragamnya untuk mendorong lebih banyak wanita Muslim mempertimbangkan kepolisian sebagai pilihan karier.
Demikian pula di Kanada, pemerintah mengumumkan pada tahun 2016 bahwa Royal Canadian Mounted Police akan mengizinkan petugasnya mengenakan jilbab sebagai bagian dari seragam mereka, dengan harapan dapat meningkatkan jumlah rekrutmen wanita Muslim.[ind/aboutislam]