ChanelMuslim.com – Ketika dunia Muslim bersiap untuk merayakan Idul Adha pada tahun ini, siswa dan guru Muslim India dipaksa untuk tetap ber sekolah setelah pihak berwenang di negara bagian India utara Rajasthan meminta sekolah dan perguruan tinggi untuk tidak menyatakan hari Idul Adha sebagai hari libur umum.
“Ini merupakan pelanggaran konstitusional dan sangat fasis,” ujar Profesor Salim Engineer dari Forum Demokrasi dan Komunal Harmony mengatakan kepada Ary News Senin 14 September lalu.
Ia berpendapat bahwa langkah pemerintah adalah usaha yang sangat jelas akan adanya sikap intoleransi di sekolah.
Putusan kontroversial itu datang pada saat pemerintah di Rajasthan memerintahkan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi untuk mempersiapkan kamp donor darah pada tanggal 25 September guna menandai peringatan kelahiran Deen Dayal Upadhyaya, ikon dari partai berkuasa Bharatiya Janata Party (BJP) dan mentor ideologis kelompok Hindu Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS).
Bertepatan dengan Idul Adha, hari yang biasanya dianggap liburan, keputusan itu dikeluarkan untuk membatalkan liburan umat Islam.
Keputusan pemerintah Rajasthan memicu kemarahan kelompok-kelompok Muslim, yang mengancam akan membawa masalah ini ke pengadilan.
Bereaksi terhadap kemarahan yang meningkat, pemerintah akhirnya mengumumkan bahwa guru Muslim akan diizinkan untuk mengambil cuti pada hari itu jika mereka menginginkannya.
Keputusan kontroversial tersebut datang beberapa hari setelah adanya larangan daging sapi di India selama Idul Adha.[af/onislam]