ChanelMuslim.com – Akhir-akhir ini sedang hangat diperbincangkan di media sosial terkait melahirkan dengan cara Lotus Birth, dimana ari-ari bayi dibiarkan lepas sendiri.
Menanggapi hal ini, dr Raehanul Bahraen seorang dokter lulusan Universitas Gajah Mada dan pengasuh laman muslimafiyah menuliskan hal ini dalam tinjauan media dan syariat.
Berikut kupasan dr Rehanul Bahraen dalam akun facebooknya.
# Melahirkan dengan Lotus Birth (syariat dan Medis)
Lotus birth adalah proses melahirkan dengan membiarkan plasenta tetap terhubung dengan tali pusat (tidak dipotong) selama beberapa hari. Tali plasenta tidak dipotong langsung beberapa saat setelah melahirkan, tetapi dibiarkan mengering dan lepas sendiri.
Konsekuensinya, plasenta dengan wadahnya harus di bawa terus menyertai bayi (ketika digendong, tidur dan dimandikan) dan diberi wewangian agar tidak bau.
Beritanya ini adalah tradisi di negara Tibet dan suku Aborigin Australia. Diberitakan pula bahwa lotus birth adalah cara kelahiran dewa wisnu untuk mempertahankan status kesuciannya sebagai anak dewa (mohon maaf jika berita ini salah). Dunia medis modern memperkenalkan metode ini di Amerika kemudian Australia
Berikut klaim kelebihan dari metode lotus birth:
1.Lebih alami
2.Bayi mendapatkan tambahan darah lebih
3.Ada keyakinan yang mengatakan bahwa plasenta masih bagian dari bayi sehingga tidak boleh diputus secara paksa
Berikut kekurangannya:
1.Lebih repot, karena harus membawa plasenta dengan wadahnya ke mana-mana bersama bayi, saat makan, tidur, mandi dan digendong
2.Mungkin agak terganggu dengan bau plasenta yang mengering
3. Jika tidak hati-hati, bisa menjadi sumber infeksi
Bagaimana secara medis?
Sebenarnya ini adalah urusan dunia, sehingga mengenai ini perlu kita serahkan kepada ahlinya sebagaimana hadits,
???????? ???????? ?????????? ???????????
“Kalian lebih tahu urusan dunia kalian” (HR. Bukhari)
Allah Ta’ala berfirman,
??????????? ?????? ????????? ???? ???????? ?? ???????????
“Bertanyalah kepada ahli ilmu jika engkau tidak tahu” (An Nahl: 43)
Setelah membaca-baca beberapa pendapat secara medis, kami lebih memilih sebaiknya TIDAK melakukan lotus birth.
Dengan alasan:
1.Untuk mencegah kurangnya darah yang mengalir dari plasenta, bisa dilakukan dengan cara menunda pemotongan plasenta beberapa saat sehingga darah dari plasenta mengalir ke bayi
2.Plasenta yang sudah mulai mengering sudah tidak bisa lagi mengalirkan darah ke bayi
3.Tidak praktis untuk kehidupan modern sekarang karena harus membawa plasenta beserta wadahnya
4.Jika anda mempunyai bayi atau anak kecil maka tidak boleh dekat-dekat dengan adik bayi karena plasenta yang sudah mengering dan terkadang bau, bisa menjadi sumber infeksi terutama bagi anak-anak
5. Bisa putus tiba-tiba jika tidak sengaja atau lalai
Hukum secara syariat
Sebenarnya boleh-boleh saja melakukan lotus birth, karena ini adalah masalah dunia hukum asalnya halal dan boleh sebagaimana kaidah fikh,
????? ?? ??????? ???????
“hukum asal urusan dunia adalah mubah/boleh”
Akan tetapi lotus birth TIDAK BOLEH :
1. Jika Terbukti bisa membahayakan, misalnya karena sebagai sumber infeksi
Jika ini memang benar maka terlarang dalam agama. Sebagaimana hadits,
?? ??? ??? ????
“Tidak boleh melakukan sesuatu yang membahayakan/ merugikan diri sendiri ataupun orang lain“ (HR Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al-Albani)
2. JIka terbukti benar bahwa ini asalnya adalah ada keyakinan bahwa ini cara dilahirkannya dewa wisnu dan ada keyakinan mengenai hal ini.
Jika memang benar, maka ini dilarang dalam agama karena tasyabbuh menyerupai orang non-muslim. Sebagaimana hadits,
???? ????????? ???????? ?????? ????????
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka” (HR. Abu Daud, Hasan)
Tapi kita tidak berniat menyerupai mereka? Mohon maaf, ulama menjelaskan bahwa tasyabbuh tidak mesti harus dengan niat, karena inti dari tasyabbuh adalah adanya persamaan yang cepat atau lambat bisa mempengaruhi seseorang dan akan ada ikatan hati. Inilah yang berusaha ditutup celahnya oleh syariat.
Syaikh Muhammad At-Tamimi rahimahullah berkata,
????? ?? ?????? ???????? ?? ??????? ??? ?? ?????
“Peringatan dari tasyabbuh/meniru orang musyrik dalam hari raya (dan kepercayaan mereka) walaupun tidak berniat meniru mereka.” (Kitabut Tauhid syaikh At-Tamimi)
Kesimpulan:
Sebaiknya TIDAK mengunakan metode lotus birth ketika melahirkan. Jika memang ingin melakukan, maka konsekuensi kembali kepada individu masing-masing.
Note:
Mohon maaf, yang kami maksud dalam tulisan adalah lotus birth murni yaitu dibiarkan lepas alami
Bukan “semi” lotus birth yaitu dipotong setelah 1 x 24 jam setelah kelahiran
Demikian semoga bermanfaat
@Markaz YPIA, Yogyakarta tercinta
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
http://muslimafiyah.com/melahirkan-dengan-lotus-birth-syariat-dan-medis.htmlo
(red)