Chanelmuslim.com- Dengan dalih mencari tersangka penyerangan di pos keamanan Myanmar dekat permukiman Rohingya, militer Myanmar lakukan bumi hangus kawasan muslim Rohingya.
Kasus penyerangan gelap itu terjadi pada Minggu (9/10). Sembilan petugas keamanan tewas, dan sejumlah senjata dan amunisi hilang. Militer Myanmar pun langsung menuduh warga Rohingya sebagai tersangka. Sejumlah inisial nama pun dirilis.
Atas dugaan ini, Militer mendapatkan lampu hijau untuk memburu warga Rohingya di permukiman mereka yang berlokasi di daerah Maungdaw dan Buthidaung. Sebanyak 29 orang Rohingya, 2 di antaranya wanita, yang dianggap sebagai tersangka langsung dibunuh.
Rumah-rumah yang terbuat dari kayu dan bilik pun dibakar. Hampir tak menyisakan satu pun, termasuk masjid-masjid sederhana. Semua warga Rohingya digiring ke luar permukiman, sementara yang laki-laki ditangkap untuk dinterogasi.
Sejumlah lembaga kemanusiaan internasional melakukan protes keras atas kesewenang-wenangan ini. Militer Myanmar melarang semua pihak termasuk bantuan kemanusiaan dan wartawan masuk ke area bumi hangus tersebut.
Bahkan, lembaga kemanusiaan Burma (BHRN) menyatakan sejumlah wanita Rohingya menjadi korban perkosaan militer Myanmar.
“Setidaknya ada 9 kasus yang dicatat di daerah Maungdaw sejak militer masuk ke permukiman Rohingya,” ucap Kyaw Win, Direktur Eksekutif BHRN.
Minggu lalu, dilaporkan sebanyak 3 ribu etnis Rakhine dan 15 ribu Rohingya terusir dari permukiman mereka.
Seorang warga Rohingya berusia 74 tahun berhasil melaporkan situasi terakhir melalui sambungan telepon kepada kantor berita Anadolu.
“Kami sangat membutuhkan bantuan dari pihak mana pun. Saat ini, kami semua diisolasi dalam suatu tempat di area terbuka. Kami dilarang bergerak ke permukiman mana pun,” ucapnya prihatin.
Terakhir, warga Rohingya itu pun menceritakan, “Kami, warga Rakhine, berada dalam kesengsaraan. Tapi, tak ada peran PBB atau lembaga mana pun yang turun untuk menolong kami.” (mh/muslimnews/aljazeera)