Menawarkan solusi untuk salah satu masalah umum yang dihadapi wanita berjilbab, seorang mahasiswa Muslim Amerika telah meluncurkan sebuah inisiatif dengan membuat jilbab yang ‘ramah’ di cuaca panas.
“Kata Sultana berarti ‘Ratu’ dalam bahasa Arab, dan lewat K. Sultana, kami percaya setiap wanita layak dan berhak untuk diperlakukan sebagai ratu,” jelas Omar Goheer, mahasiswi di University of Maryland, mengatakan kepada The Diamond Back pada hari Minggu, 10 Mei.
“Setiap wanita layak hak untuk mendapatkan pendidikan, hak yang sama di masyarakat dan kesempatan yang sama.”
Gooher berbicara tentang nama proyek jilbab nya, K. Sultana yang bertujuan menawarkan jilbab nyaman dan modis bagi perempuan Muslim.
Setelah dua tahun persiapan untuk proyek melalui program Kewirausahaan dan Inovasi di kampus, Goheer meluncurkan situs proyek pada Oktober lalu.
“Syal yang kami buat memiliki ventilasi yang lebih baik melalui penggunaan perpaduan unik dari kain yang tidak tebal dan ringan terutama terdiri dari Polyester Georgette dan Chiffon. Syal kami memiliki perpaduan kain sempurna sehingga menciptakan syal yang nyaman, ringan, dan cocok untuk suhu hangat,” kata keterangan di situs K. Sultana.
Beberapa bulan kemudian, pengusaha Muslim mulai menjual jilbab pertama dan menyumbangkan sebagian keuntungan untuk kelompok sipil seperti Muslimat Al-Nisaa, tempat penampungan bagi perempuan Muslim tunawisma di Baltimore, yang menerima komisi 7,50 dolar.
Perusahaan ini juga terhubung dengan ICNA Relief yang membina 12 tempat penampungan perempuan Muslim di seluruh negeri, serta Relief and Development, sebuah organisasi bantuan internasional nirlaba, yang mendapat 15% dari laba online.
Proyek Goheer sendiri disambut oleh mahasiswi Muslim Maryland yang menyatakan senang dengan produk dan perusahaan K.Sultana.
Bermitra dengan beberapa pihak, Goheer berusaha untuk memperluas bisnisnya menjadi semakin maju dan berkembang.
“Misi kami adalah untuk meningkatkan belanja jilbab dan pengalaman menggunakannya,” tulis isi situs K.Sultana.[af/onislam]