ChanelMuslim.com – Warga Uighur Turki yang belum mendengar informasi keluarga mereka yang tinggal di Turkistan Timur menggelar protes pada hari Jumat kemarin di luar Kedutaan Besar China di Turki, Anadolu Agency melaporkan.
Mereka menggelar spanduk bertuliskan: “Di mana keluargaku?” dan “Bebaskan keluargaku”.
Juru bicara kelompok itu, Mirzehmet Ilyasoglu, meminta dunia untuk bersuara melawan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan China.
Dia menambahkan bahwa protes lain yang mereka mulai di luar Konsulat Jenderal China di Istanbul telah memasuki hari ke-46.
Hanefi Sinan, kepala Persatuan Pegawai Administrasi Khusus dan Kota Turki cabang Ankara, yang berada di aksi protes itu, mengatakan mereka tidak bisa tinggal diam terhadap penindasan di mana pun itu terjadi di dunia.
Wilayah Xinjiang di China [Turkistan Timur] adalah rumah bagi sekitar 10 juta orang Uighur. Kelompok Muslim Turki, yang membentuk sekitar 45% dari populasi Xinjiang, telah lama menuduh otoritas China melakukan diskriminasi budaya, agama dan ekonomi.
China sendiri meningkatkan pembatasannya di wilayah tersebut dalam dua tahun terakhir, melarang pria menumbuhkan janggut dan wanita mengenakan kerudung dan memperkenalkan apa yang oleh banyak ahli dianggap sebagai program pengawasan elektronik paling luas di dunia, menurut The Wall Street Journal.
Hingga 1 juta orang, atau sekitar 7% dari populasi Muslim di Xinjiang, telah dipenjara dalam jaringan kamp “pendidikan ulang politik” yang meluas, menurut pejabat AS dan pakar PBB.
Laporan Human Rights Watch 2018 merinci kampanye pemerintah China tentang penahanan sewenang-wenang massal, penyiksaan, indoktrinasi politik paksa, dan pengawasan massal terhadap Muslim Xinjiang.
China, bagaimanapun, telah berulang kali membantah tuduhan bahwa mereka mengoperasikan kamp penahanan di wilayah otonom barat lautnya, sebaliknya mengklaim bahwa mereka “mendidik ulang” orang Uighur.[ah/anadolu]