ChanelMuslim.com – Seperti umumnya tradisi di Indonesia dalam menyambut bulan Ramadhan, umat Islam asal Indonesia di kawasan Washington, DC membersihkan masjid Imaam Center, bertepatan program bersih-bersih tahunan setiap awal musim semi.
Kegiatan tahunan ini diikuti sekitar 30 jamaah asal Indonesia, juga beberapa warga lokal Amerika, baik yang muslim atau beragama lain. Beberapa hal yang dilakukan saat kerja bakti antara lain, mengecat dinding pintu masuk dan kamar mandi, mengelap pilar-pilar dinding masjid, memasang rak-rak untuk barang dan perkakas keperluan kegiatan masjid, merapikan perpustakaan masjid, serta membersihkan kebun.
Pembersihan mencakup bagian luar dan sekitar masjid diaspora Indonesia tersebut. Di sela-sela program bersih-bersih, President Imaam Center Bagus Adiyanto mengatakan, “"Spring cleaning ini kegiatan kita regular tiap tahun, di spring. Khususnya tahun ini spesial karena spring cleaning ini datangnya ketika bukan Ramadhan mau datang. Kita sekalian (mengumpulkan) jamaah, teman-teman kita untuk kerja bakti di masjid, untuk bersih-bersih mesjid, kemudian prepare segala fasilitas yang ada untuk persiapan di bulan Ramadhan juga."
Kerja bakti membersihkan masjid ini juga dilakukan sebagai persiapan untuk mengantisipasi beragam kegiatan bulan Ramadhan yang biasa diadakan di masjid, yang tidak hanya dihadiri oleh jemaah asal Indonesia, tetapi juga jamaah dari berbagai negara.
Membersihkan masjid yang sudah berdiri sejak tahun 2014 ini merupakan kegiatan tahunan yang selalu diikuti oleh jamaah Indonesia, Vero Iskandar bersama keluarganya.
"Saya dan keluarga ikut juga sudah beberapa kali dan mudah-mudahan ini juga sebagai upaya kami menjaga rumah Allah ini, menjadi tempat sejuk untuk kami dan keluarga, beserta seluruh jamaah, kaum muslimin dan muslimah, bukan hanya (dari) Indonesia saja, tetapi juga meliputi kaum muslimin dari negara-negara lain yang kebetulan berdomisili di sekitar masjid IMAAM Center ini," jelas Vero yang tengah menyapu lingkungan masjid saat ditemui oleh VOA.
Para jamaah juga banyak yang mengajak anak-anak mereka untuk berpartisipasi di kerja bakti ini. Mereka pun terlihat ikut semangat mengelap dinding dan memperbaiki masjid yang kerap mereka datangi ini.
"Saya mau memasang stiker anti licin di tangga supaya orang-orang yang naik ke atas tidak jatuh," kata Malik, salah satu anak dari jamaah Indonesia yang ikut kerja bakti.
Seorang muslimah lain mengungkapkan, selain ikut kerja bakti, ia kebagian tugas membersihkan seluruh perlengkapan shaolat. Ia membawa pulang tumpukan besar mukena, sarung dan beberapa lembar kerudung, untuk dicuci, lalu akan membawanya segera ke masjid supaya jamaah bisa menggunakannya.
Selain membersihkan masjid, sebagian besar Muslim Indonesia berkumpul untuk saling meminta maaf dan mengucapkan selamat menjalankan puasa Ramadan. Sebagian lain menyiapkan kegiatan selama Ramadhan sambil makan bersama dengan hidangan utama kambing guling dan baso.
Di luar itu, dibentuk panitia khusus Ramadan yang menyiapkan berbagai program bagi seluruh anggota keluarga, dengan harapan menarik jemaah ke Imaam Center dan bersama-sama meramaikan masjid, mengisi Ramadhan.
Ketua panitia Ramadhan 1440 Hijriah Imaam Center Eko Iswanto mengatakan Imaam Center menyediakan makanan berbuka puasa dan makan malam. “Setiap hari akan berbeda-beda menunya, sudah kita siapkan.”
Sejak didirikan hampir lima tahun lalu, Imaam Center spontan menarik jamaah. Selama Ramadhan, jumlah yang datang berkali lipat untuk berbuka puasa bersama dan tarawih.
“Ciri khas masjid kita yang terkenal yaitu makanan, beragam-ragam, dan jamaah di luar Indonesia suka sekali dengan makanan kita,” jelasnya.
Selain dikenal dengan makanannya yang melimpah dan nikmat, kualitas imam tarawih menjadi faktor utama yang mengundang jemaah. Memenuhi permintaan jemaah, panitia mempercayakan Ifdal Yusuf menjadi imam tarawih Ramadhan tahun ini.
“Jamaah di luar Indonesia suka dengan suara beliau yang merdu dan powerful,” imbuh Eko.
Walaupun masih muda, usia 26 tahun, Ifdal sudah berpengalaman menjadi imam dan memimpin tarawih. Pemuda Indonesia ini lulusan Bayyinah Institute, perguruan tinggi ilmu al quran di Dalas, Texas, tempat tinggalnya. Ia menjadi hafiz atau penghapal al quran pada usia 14 tahun.
Setiap hari selama Ramadhan, Imaam Center hampir tidak tutup. Masjid akan buka untuk shalat rutin, berbuka puasa, dan tarawih yang baru akan selesai tepat tengah malam.
Panitia menyiapkan pengisi ceramah singkat di sela-sela tarawih setiap hari, membuat acara khusus bagi anak-anak dan remaja setiap Sabtu, dua jam menjelang berbuka puasa, mengadakan acara berbuka puasa khusus dengan penduduk yang tinggal di sekitar masjid dan umat agama lain, serta memfasilitasi mereka yang ber-Itikaf selama 10 hari terakhir Ramadhan.
Walaupun ada organisasi Muslim lain berpatokan pada hilal, baik lokal maupun global, untuk menentukan dimulainya Ramadan, Imaam Center bersama sekitar 60 persen masjid dan organisasi keislaman di Amerika, mengikuti keputusan dewan fiqih Amerika tersebut. Itu berarti, shalat tarawih pertama tahun ini dilakukan pada Minggu malam ini, 5 Mei.[ah/voaindonesia]