Pidato Perdana Menteri Australia Tony Abbott Senin kemarin (23/2/2015) di parlemen telah membuat marah para pemimpin komunitas Muslim. Pemimpin Muslim di negara itu menuduh Abbot mempromosikan kebencian dan mengobarkan rasisme terhadap kelompok minoritas agama.
“Pidatonya sama sekali tidak membantu, justru memecah-belah. Memberikan label kepada komunitas kami sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas beberapa tindakan sangatlah tidak tepat,” ujar kepala Dewan Arab Australia, Randa Kattan kepada The Guardian.
Pada hari Senin kemarin, Abbott menyampaikan pidato mengenai keamanan nasional, di mana ia menuduh komunitas Muslim telah gagal melakukan cukup upaya untuk membasmi ekstremisme.
“Saya sudah sering mendengar para pemimpin Barat menjelaskan Islam sebagai agama damai. Saya berharap para pemimpin Muslim di Australia akan lebih sering mengatakan hal itu dan bersungguh-sungguh membasmi ekstrimisme,” katanya.
Pernyataan tersebut ditolak oleh para pemimpin Muslim dan menyebutnya sebagai kartu terakhir bagi Abbot yang menggunakan politik hanya untuk mengobarkan rasisme.
RandaKattan menambahkan bahwa pernyataan Abbot telah mempromosikan kebencian dan mengobarkan rasisme.
Kepala asosiasi Muslim Lebanon, Samier Dandan, mengatakan masyarakat Muslim telah cukup kecewa dengan perdana menteri Abbot yang menggunakan keamanan nasional sebagai cara mengkambing hitamkan umat Muslim.
“Ini adalah kartu terakhir Anda, perdana menteri, kartu terakhir bagi karir Anda.”
“Berhenti meminta kami untuk membasmi ekstremisme,” kata Dandan. “Tuan Perdana Menteri, apa yang telah Anda dan pemerintah Anda lakukan?”
Dia menambahkan bahwa komunitas Muslim sebenarnya telah melakukan semua usaha untuk memberantas ekstrimisme namun hanya mendapatkan stempel negatif terhadap mereka.[af/onislam]