ChanelMuslim.com — Sebagian umat Islam di negeri ini masih menganggap berinteraksi dengan Alquran, semisal membaca dan menghayati Alquran, menjadi beban.
Padahal, dengan intensitas yang lebih lama dalam membaca serta men-tadabburi (memahami) Alquran itu kita dapat merasakan ketenangan hidup (sakinah). “Nikmatnya di bawah naungan Alquran ini tak bisa dirasakan kecuali oleh orang-orang yang merasakannya,” ujar KH Abdul Aziz Abdul Rauf, Lc.
Hal itu dia sampaikan dalam sebuah acara mukhayyam Alquran yang diselenggarakan oleh Yayasan Nurani Nurani Insan Bercaya (Yaniba) di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, Jumat-Ahad (2-4/12/2016).
Menurut kiai yang hafal 30 juz Alquran tersebut, untuk dapat menikmati ketenangan hidup dengan Alquran maka kita dituntut untuk lapang dada, bersabar, dan istiqamah (konsisten) saat membaca dan men-tadabburi Alquran. “Seseorang yang tidak betah berlama-lama dengan Alquran itu menunjukkan belum memenuhi kriterianya,” katanya.
Selain diisi dengan materi kajian tentang “Tarbiyah Alquran” tersebut, kegiatan yang diikuti oleh 130 peserta aktivis dakwah itu juga mengintensifkan kedekatan peserta dengan Alquran. Selama dua malam mereka dibangunkan pada pukul 01.00 WIB hinggga tiba waktu shubuh untuk menjalankan shalat malam dengan dipandu imam Kiai Abdul Aziz.
Bacaan Alquran yang dilantunkan dalam shalat malam itu pun bukan surat-surat pendek dalam Alquran, melainkan surat-surat panjang seperti al-Baqarah, An-Nisa, dan Ali Imran. Bacaan surat yang panjang-panjang itu, menurut Kiai Abdul Aziz, dimaksudkan sebagai proses pembiasaan berinteraksi dengan Alquran.
Selain itu, di waktu istirahat selama masa kegiatan para peserta diwajibkan untuk membaca Alquran maksimal sebanyak 15 juz, serta menghafal juz ‘amma, juz ke-30 yang hafalannya disetorkan kepada sejumlah pembina (musyrif).
“Kegiatan ini sangat berkesan bagi saya. Mestinya kegiatan seperti ini diadakan secara berkala sehingga ghirah kita terus hidup dalam berinteraksi dengan Alquran,” kata Ngadina, salah seorang peserta mukhayyam Alquran. Dengan meninggalkan keluarga dan fokus mengkaji serta berinteraksi dengan Alquran itu membuat dirinya tersentuh dengan kandungan ayat-ayat suci Alquran. Dia merasakan kegiatan seperti ini menjadi terapi jiwa untuk mendapatkan ketenangan hidup. (mr)