• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 26 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Guru asal Bandung Temukan Formula untuk Mengajarkan Calistung kepada Suku Anak Dalam

05/12/2016
in Berita
73
SHARES
559
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT
Foto: citraindonesia
Foto: citraindonesia

Chanelmuslim.com-Dibutuhkan waktu sekitar 6 bulan bagi Samiaji Sapto Wibowo, guru asal Bandung menemukan formula yang pas untuk membantu anak-anak suku Anak Dalam membaca, menulis dan berhitung.

Memasuki kawasan tinggal Suku Anak Dalam di Jambi pada 2015, Aji awalnya mengaku stres. Dia tak tahu bagaimana membuat anak-anak di sana mau belajar, atau setidaknya mendatangi kelasnya.

Di tengah frustasi, perlahan dia tersadar, metode yang dipakaianya tidak tepat sasaran. Dia merasa metode belajar pada umumnya tak bisa dipahami, begitu juga dengan buku yang digunakan.

“Kompetensi dasar yang diajarkan di sana itu baca tulis dan hitung. Saya menemukan bahwa metode-metode sebelumnya yang saya pakai itu kurang tepat sasaran. Sebagai contoh, saya menggunakan buku pabrikan dari Jakarta itu tidak banyak kosakata yang dipahami suku anak dalam. Mereka banyak yang tidak bisa menangkap,” ujar Aji di Jakarta, Rabu (30/11).

Sebelumnya, dia harus menemukan cara membuat anak-anak di sana tertarik mengikuti kelasnya. Aji harus membuat mereka duduk diam di kelas. Dia akhirnya menemukan bahwa metode mendongeng relatif ampuh menarik perhatian anak-anak.

“Saya menggunakan kotak dongeng. Ini digunakan agar mereka fokus belajar. Sebelumnya mereka itu lari ke sana-kemari. Lalu saya mulai bercerita tentang menggunakan boneka hewan, di situ saya menyampaikan pesan-pesan positif. Itu berguna memfokuskan mereka pada saya,” kata dia.

Setelah itu, pria yang pernah mengajar di Aceh tersebut berinisiatif membuat buku khusus bagi anak-anak di sana. Buku ini memuat kosakata Bahasa Indonesia yang dipahami masyarakat setempat, beserta gambar yang tak lain merupakan mereka sendiri.

“Di dalamnya khusus untuk suku anak dalam, gambar-gambarnya mereka dan kosakatanya pun dipilih yang sudah dipahami suku anak dalam. Alhamdulillah dengan buku itu, suku anak dalam sudah bisa membaca,” tutur dia.

Begini cara Suku Anak Dalam belajar

Menurut Aji, anak-anak setempat kesulitan mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah formal. Selain karena tak terbiasa duduk diam di kursi, warga sekolah juga kerap memandang mereka sebelah mata.

“Mereka tidak bisa masuk sekolah formal. Alasannya karena banyak masyarakat sekitar yang mem-bully mereka. Saat masuk, masyarakat transmigrasi banyak yang mem-bully. Batin Suku Anak Dalam nggak terima. Mereka diperlakukan seperti anak yang sangat bodoh,” ujar dia.

Atas dasar itu, anak-anak Suku Anak Dalam memilih tak memasuki sekolah formal. Di samping memang, masalah pendidikan belum menjadi prioritas kebutuhan mereka seperti pangan.

Sebelum kegiatan belajar dimulai, anak-anak yang terbagi dalam dua kelompok yakni Taman Kanak-kanak (usia 3-6 tahun) dan paket A (6 tahun ke atas) mendapatkan sarapan sekitar pukul 7.00 WIB.

“Meningkatkan minat belajar mereka ibarat kerja keras. Kebutuhan dasar mereka itu bagaimana perut kenyang. Salah satu alternatifnya, saya setiap hari memberi makan anak-anak. Agar mereka bisa terima materi, saya harus penuhi perut mereka,” jelas Aji.

Setelah itu, mereka yang belum bisa mandi sendiri, dimandikan dan diberi seragam layaknya anak-anak yang belajar di sekolah formal. Aji mengaku tak mengikuti kurikulum yang diterapkan pemerintah, namun lebih menyesuaikan pada kebutuhan anak-anak di sana.

“Proses belajar, anak-anak bisa sambil tiduran, asal mereka fokus belajar. Ada meja tetapi tidak ada kursi. Karena mereka tidak nyaman, tidak terbiasa. Sekolah harus dibuat nyaman untuk mereka. Saya pernah masukan anak-anak di sekolah formal, mereka nggak bisa duduk diam,” kata dia.

Inovasi Aji berbuah manis. Selain membuat anak-anak setempat mau belajar dan perlahan memahami cara membaca, menulis dan berhitung, dia berhasil mendulang rezeki.

Belum lama ini sebuah perusahaan yang memfokuskan salah satu program CSR-nya pada pendidikan memberikan penghargaan kepada Aji untuk kategori “Inovasi Karya Guru” dan uang sebesar Rp15 juta. (ind/antara)

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Shalatnya Abdullah bin Az-Zubair ra

Next Post

Mukhayyam Alquran, Terapi Berinteraksi dengan Alquran

Next Post
Pentingnya Belajar Agama

Mukhayyam Alquran, Terapi Berinteraksi dengan Alquran

7 Fakta Wirda Mansur yang Patut Jadi Inspirasi Kaum Muda

Napak Tilas Rombongan Umat Muslim Sumatera Barat Menuju Aksi 212 

  • Keragaman Modest Wear dengan Wastra dan Konsep Sustainability di Panggung SPOTLIGHT Indonesia 2023 – Culture: Then and Now

    Keragaman Modest Wear dengan Wastra dan Konsep Sustainability di Panggung SPOTLIGHT Indonesia 2023 Culture: Then and Now

    108 shares
    Share 43 Tweet 27
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7754 shares
    Share 3102 Tweet 1939
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    486 shares
    Share 194 Tweet 122
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3310 shares
    Share 1324 Tweet 828
  • Resep Pastel Tutup, Ide Sajian Pagi Mengenyangkan

    137 shares
    Share 55 Tweet 34
  • Salimah Medan Menggelar Halalbihalal Akbar di Masjid Raya Aceh Sepakat

    113 shares
    Share 45 Tweet 28
  • Polisi Selidiki Pelaku Pengancaman Bom ke 10 Sekolah di Depok, Jawa Barat

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Hukum Membakar Pakaian Bekas

    11081 shares
    Share 4432 Tweet 2770
  • Saya dan Kenangan 30 Tahun bersama TipTop Swalayan

    154 shares
    Share 62 Tweet 39
  • Wisata Baru Sekitar Pantai Drini GunungKidul Hadirkan Pintu Masuk Membelah Pegunungan

    85 shares
    Share 34 Tweet 21
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga