ChanelMuslim.com- Pembakaran bendera tauhid yang terjadi pada Ahad lalu (21/10) di Garut Jawa Barat menuai kecaman ormas dan umat Islam. Majelis Ulama pun menyayangkan hal itu terjadi justru di perayaan Hari Santri oleh ormas Nahdhatul Ulama Garut.
Dalam dialog dengan TV One, Selasa (23/10), Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia, Ustaz Fahmi Salim, menyayangkan kasus pembakaran bendera tauhid yang justru terjadi di perayaan Hari Santri.
“Kami menyayangkan hal itu terjadi justru di perayaan Hari Santri,” ungkap Fahmi Salim.
Fahmi Salim menjelaskan bahwa bendera tauhid itu adalah bendera Rasulullah saw. yang tertera dalam hadis yang disebut sebagai liwa Rasul.
Ada dua jenis simbol bendera tauhid, masih menurut Fahmi Salim, pertama adalah kalimat tauhid dengan tulisan warna hitam dengan latar putih. Hal itu disebut sebagai liwa Rasul.
“Satu lagi, yaitu dengan tulisan warna putih dengan latar hitam, hal itu disebut sebagai panji Rasul,” jelas Ustaz Fahmi.
Karena itu, masih menurut Fahmi Salim, masyarakat harus bisa membedakan antara simbol tauhid Rasulullah berupa bendera bertuliskan kalimat tauhid dengan simbol ormas atau negara tertentu.
“Kalau pada ormas HTI, benderanya ada tulisan Hizbut Tahrir Indonesia, kalau pada negara Arab Saudi, ada gambar pedang dengan latar berwarna hijau. Jadi, jika hanya bertuliskan kalimat tauhid dengan warna apa pun, itu merupakan bendera tauhid dan simbol umat Islam seluruh dunia,” jelas Fahmi Salim.
Mengomentari pihak Ansor yang berdalih bahwa pembakaran karena ingin menyelamatkan kalimat tauhid dari tercecer di jalan seperti halnya membakar mushaf Alquran yang sudah lusuh, menurut Ustaz Fahmi, hal tersebut tidak bisa menjadi qiyas yang tepat.
“Membakar mushaf Alquran karena sudah lusuh atau berupa sobekan mushaf yang tercecer, tidak dibakar dengan seperti itu. Dibakarnya dengan khidmat, tidak dipertontonkan ke publik yang bisa memunculkan fitnah,” jelasnya.
Video pembakaran bendera tauhid dengan tulisan berwarna putih dengan latar warna hitam menjadi viral. Tampak dalam video tersebut, sekelompok orang berseragam Banser membakarnya sambil menyanyikan lagu-lagu ormas.
Pada Senin malam, sejumlah tokoh dan ormas Islam mendatangi Polres Garut untuk melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian Polres Garut, Jawa Barat. Terkait itu, pihak kepolisian mengaku telah menahan tiga orang dan masih melakukan penyelidikan. (mh)