ChanelMuslim.com—Sejak Juni lalu Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) telah menjaring kandidat bakal calon gubernur DKI Jakarta yang akan bertarung dalam Pilkada 2017 mendatang.
Dari puluhan kandidat yang dijaring melalui suara umat Islam di Ibu Kota, muncullah tujuh nama yang memperoleh suara terbanyak. Ketujuh nama tokoh tersebut adalah mantan Menpora Adhyaksa Dault, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Bojonegoro Suyoto alias Kang Yoto, pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra, ulama terkemuka Ustaz Yusuf Mansur, mantan Wamenhan Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, dan pengusaha sukses Sandiaga Salahuddin Uno.
Setelah disosialisasikan ke masyarakat, MPJ yang merupakan kumpulan para ulama, di antaranya KH Didin Hafidhuddin, Bachtiar Nasir, Ustaz Ahmad Luthfi Fathullah, Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin, dan Ustaz Taufan Maulamin, ini terus mengerucutkan nama yang bakal direkomendasikan sebagai kandidat terpilih.
Ketua Badan pekerja MPJ Iwel Sastra mengatakan, sejumlah kriteria untuk menetapkan calon gubernur DKI Jakarta . Pertama, kandidat harus memiliki kapasitas kepemimpinan. Kedua, dari segi tren elektabilitas. Ketiga, dilihat dari tingkat keterpilihan dari partai. Keempat, dilihat dari intensitas komunikasi dengan MPJ.
Dari ketujuh kandidat Muslim tersebut, kata Iwel, dua tokoh memiliki suara terbanyak dan layak didukung menjadi pemimpin DKI. Namun, seiring perkembangan politik di DKI terakhir, Sandiaga dinilai lebih didukung untuk maju. “Sampai saat ini, jika dibandingkan dengan Prof Yusril, mas Sandiaga Uno sudah memiliki empat kategori tersebut,” kata Iwel, Selasa (2/8/2016) seperti dikutip Republika Online.
Iwel kemudian membandingkan alasan keterpilihan antara Sandiaga dan Yusril, meskipun kedua tokoh tersebut masih tetap didukung oleh MPJ untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Menurut Iwel, dari segi tren elektabilitas hasil survei yang ada, Sandiaga Uno cenderung meningkat. Kemudian, dari tingkat keterpilihan oleh partai, katanya, Sandiaga sudah didukung Gerindra dan PKS. Selain itu, komunikasi Sandiaga dengan MPJ juga sangat baik. “Sementara, Prof Yusril kita lihat memang tren elektabilitas survei juga bagus, bahkan di lembaga survei pak Yusril ini bisa menyaingi pak Ahok,” ujar dia.
Namun, kata Iwel, MPJ masih belum melihat tingkat keterpilihan partai dari Yusril, karena sampai saat ini belum ada partai yang mendukungnya . Meskipun, kata Iwel, Yusril sudah rajin berkomunikasi dengan berbagai macam partai politik dan sudah mulai membuka diri untuk berkomunikasi dengan MPJ. (mr)