ChanelMuslim.com – Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) juga tak luput dari perhatian Sentra Dapur Sosial (Dapsos)-ACT untuk bayi-bayi pengungsi kebakaran Tanah Abang. Lazimnya di setiap aksi tanggap-darurat (emergency response), keberadaan Dapur Sosial (Dapsos) Aksi Cepat Tanggap (ACT) menjadi instrumen yang tak kalah mendesak.
Untuk para korban kebakaran Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, ACT lewat Dapur Sosial sejak Sabtu (7/3/2015) sudah menyiapkan dan mulai mendistribusikan makanan siap santap.
Kali ini, ACT tak hanya mendistribusikan makanan siap santap untuk pengungsi anak-anak, remaja dan dewasa, tapi juga untuk bayi-bayi pengungsi. Sentra Dapsos ACT di Ciputat, mulai mengaktifkan unit dapur terpisah yakni ‘Dapur Sosial Bayi’ (Dapsos Bayi).
Dapsos Bayi ini dijalankan oleh ‘tim elit’ yang telah mendapatkan pelatihan khusus dari badan dunia Unicef. “Kami pernah mengikuti training yang diadakan Unicef tentang Infant Feeding Emergency.
Ini pelatihan mengenai bagaimana kita menangani dan menyiapkan makanan bayi dalam kondisi darurat. Di kebakaran Tanah Abang ini, ilmu yang kami dapat langsung kami aplikasikan,” tutur Dicky Irawan, juru bicara tim Dapsos Bayi.
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) yang dibuat oleh tim ini khusus diperuntukkan bagi bayi-bayi usia 6 sampai-10 bulan. Bahan makanannya tidak terlalu jauh berbeda dengan makanan orang dewasa.
“Tapi kami olah dan sajikan dengan penyajian khusus dengan mengutamakan higienitas, seperti dilembutkan terlebih dahulu agar dapat dicerna oleh bayi sesuai usianya,” ujar Penanggungjawab Sentra Dapur Sosial-ACT, Sukorini.
Bayi yang menjadi korban kebakaran di Kebon Melati, Tanah Abang Jakarta pusat berjumlah 32 bayi. Orangtuanya, tutur Sukorini, cukup mengapresiasi kehadiran MPASI ini. “Dapat laporan dari relawan di lapangan, ada ibu yang mengatakan setelah diberi MPASI bayi mereka jadi lahap makan,” ungkap Sukorini.
Personel relawan tim Dapsos Bayi merupakan gabungan relawan yang berasal dari MRI Kabupaten Bekasi dan MRI Kabupaten Tangerang. Tim diketuai oleh Eny Suhemi, dengan anggotanya Fatimah, Ayu, Imas, Rika dan Dicky Irawan.
Program Dapur Sosial sebetulnya program reguler yang menjadi model layanan jaminan sosial dalam isu pangan untuk korban bencana, masyarakat miskin dan kelompok lain yang membutuhkan.
“Lebih dari dua bulan ini Dapsos sudah melayani pengungsi korban banjir Jabodetabek, kebakaran di Sawah Besar, Rawa Buaya, Sunter dan kebakaran di Tanah Abang. Khusus di Tanah Abang ini kami turunkan juga tim Dapsos Bayi,” imbuh Sukorini.
Aksi Cepat Tanggap (ACT) sudah terjun ke lokasi kebakaran di Kebon melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, satu jam setelah peristiwa kebakaran terjadi pukul 17.00 WIB, Kamis (5/3) lalu.
Selain membantu melalukan evakuasi warga ke tempat aman, ACT juga langsung mendirikan beberapa Posko dan tenda-tenda pengungsian untuk warga terdampak kebakaran yang berjumlah total 2.122 orang atau 533 KK.
Tak ketinggalan juga Dapur Sosial di Jalan Lontar Atas sudah beroperasi mendistribusikan bantuan makanan siap santap untuk para pengungsi. Selain itu disiapkan pula tandon air bersih berkapasitas ribuan liter, yang instalasinya berdiri di dua titik pengungsian warga. (nf)