ChanelMuslim.com – Bagi wisatawan asing, berkunjung ke Jepang bisa jadi sebuah petualangan yang membingungkan. Pasalnya, tak semua warga Jepang bisa berbahasa Inggris, selain itu petunjuk jalan serta petanya pun seringkali tertulis dalam bahasa Jepang.
Dalam beberapa peta wisata, penunjuk lokasi wisata juga ditulis dengan menggunakan simbol bahasa Sansekerta kuno, swastika. Simbol ini biasa digunakan di peta wisata di Jepang untuk menunjukkan letak kuil Buddha. Namun bagi banyak wisatawan asing yang datang ke Jepang, simbol ini dianggap lebih dekat dan akrab dengan Nazi dibanding kuil. Hal ini menyebabkan kebingungan, dan dalam beberapa kasus menyebabkan adanya tekanan langsung.
Penduduk Jepang mengenal simbol ini sebagai manji. Mengutip Lonely Planet, simbol swastika yang digunakan dalam peta wisata Jepang ini sebenarnya bukanlah swastika Nazi. Pada swastika manji, kaki-kakinya tidak digambar searah jarum jam, sedangkan swastika Nazi digambarkan searah jarum jam.
Piktogram lain yang umum digunakan dalam peta turis di Jepang dan menyebabkan kebingungan adalah simbol X. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan pos polisi karena melambangkan dua tongkat. Selain itu, ada juga lambang salib yang menggambarkan gereja, padahal biasanya digunakan untuk menggambarkan kuburan. Dan huruf H yang mewakiliki helipad dibuat menggambarkan hotel.
Karena Jepang dipersiapkan untuk menjadi tuan rumah kedua Piala Dunia rugby dan Olimpiade musim panas di empat tahun ke depan, bagian Informasi Geospasial Kewenangan Jepang (GSI) mengungkapkan bahwa serangkaian simbol akan diperbaharui dalam peta wisata tersebut.
“Jepang perlu menciptakan kondisi di mana wisatawan asing bisa dengan mudah menggunakan transportasi dan menemukan akomodasi untuk mereka,” seperti yang tertulis dalam laporan di GSI.
“Untuk itu sangatlah penting untuk menyebarluaskan peta multibahasa yang mudah dipahami wisatawan asing.”
Enam dari 18 simbol yang membingungkan ini akan diganti, namun simbol ini akan dipertahankan dalam peta wisata untuk masyarakat lokal. Piktogram baru ini akan mulai berlaku di bulan Maret 2016 mendatang. Manji akan diganti dengan gambar pagoda bertingkat tiga. Namun langkah ini membuat marah beberapa orang Jepang yang menganggap ini menjatuhkan simbol yang mewakili budaya Buddha selama berabad-abad di Jepang.[af/cnn]