ChanelMuslim.com – Musim haji tahun ini bersamaan dengan musim panas di Arab Saudi. Suhu dan cuaca di tiga kota perhajian, Jeddah, Madinah dan Makkah juga terbilang panas terik.
Pantauan tim Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja (Daker Makkah) pada Jumat (22/08), pukul 10 – 11 pagi misalnya, tampak angka penunjuk suhu yang terpasang di dinding salah satu pintu Masjidil Haram menginformasikan bahwa suhu udara di sekitar Haram siang itu mencapai 45 derajat celcius. Pancaran sinar matahari yang terik dipantulkan dengan baik oleh lantai putih komplek Masjidil Haram sehingga membuat orang-orang memicingkan matanya.
Sehubungan itu, Jamaah haji Indonesia yang dijadwakan akan memasuki kota Makkah pada Minggu (30/08) mendatang diharapkan untuk mempersiapkan fisiknya, salah satunya dengan membiasakan minum air putih, utamanya Zam-Zam. Pembiasaan penting karena selama di Masjidil Haram, jamaah tidak perlu khawatir dengan ketersediaan air Zam-Zam. Pengurus masjidil haram menyediakan air zam-zam hampir di semua pojok komplek, baik berupa pancuran maupun dispenser yang biasanya berada di dalam bangunan. Dahaga pun bias langsung sirna saat air zam-zam segar mengguyur deras kerongkongan yang kering. Tak cuma untuk minum, beberapa orang juga terlihat menggunakan air Zam-Zam untuk membahasi wajah dan kepalanya.
Jamaah juga tidak perlu takut kehabisan. Entah bagaimana caranya, suplai air Zam-Zam seperti mengalir tanpa hentinya, selalu tersedia di Masjidil Haram. Padahal tak sedikit pula jamaah yang mengambil air zam-zam untuk mengisi botol minum ukuran besar.
Beranjak siang usai Salat Jumat, suhu turun menjadi 44 derajat Celcius. Kipas-kipas raksasa di luar pintu masuk Masjidil Haram pun tampak nyala. Selain meniupkan angin, kipas itu juga menyemburkan bulir-bulir air penyejuk kulit.
Sedikit tips untuk jemaah haji Indonesia kelak untuk selalu membawa botol minuman. Karena panas terik akan membuat orang cepat haus. Daripada harus bolak balik, lebih baik menampung Zam -Zam di botol air ketimbang meminumnya dari gelas kertas.
Selain lebih praktis, jamaah bisa lebih fokus menunaikan ibadah. Beribadah untuk menjadi haji yang mabrur. (MediaCenterHaji)