ChanelMuslim.com – Presiden Palestina Mahmoud Abbas – yang baru-baru ini membekukan semua kontak dengan Israel – tidak memiliki rencana untuk meninggalkan Ramallah, ibukota administratif Otoritas Palestina.
Dalam sebuah wawancara Rabu kemarin (2/8/2017) dengan Anadolu Agency, Nabil Shaath, penasihat Abbas untuk urusan luar negeri dan hubungan internasional, menekankan bahwa kontak presiden Palestina dengan Israel telah dihentikan tanpa batas waktu.
“Kepemimpinan [Palestina] tidak terburu-buru untuk membangun kembali kontak dengan Israel,” katanya. “Setiap keputusan baru dalam hal ini, pertama-tama harus didiskusikan oleh pimpinan.”
“Meninggalkan Tepi Barat yang diduduki Israel membutuhkan izin dari Israel. Presiden Abbas karena itu memutuskan untuk menjalani tes medis yang dibutuhkan di sini di Tepi Barat,” ujar Shaath.
Pada hari Sabtu, Abbas menjalani pemeriksaan rutin medis di Rumah Sakit Penasihat Arab dekat Ramallah.
“Presiden dalam keadaan sehat dan menjalankan tanggung jawabnya seperti biasa,” kata Shaath.
“Apa yang terjadi baru-baru ini di Yerusalem adalah kemenangan bagi rakyat Palestina,” kata Shaath, mengacu pada keputusan terbaru Israel untuk meredakan tindakan keamanan yang diterapkan terhadap orang-orang Palestina di dalam dan di sekitar tempat suci tersebut.
Namun dia menambahkan: “Pertarungan melawan pendudukan Israel akan terus berlanjut.”
Shaath terus menyuarakan harapan bahwa kejadian baru-baru ini di Al-Aqsha akan menjadi alarm bagi dunia Arab dan Muslim mengenai kebutuhan untuk melindungi masjid dari ancaman yang ada di sekitarnya.[ah/anadolu]