Pemerintah Mesir memutuskan untuk membuka perbatasan Rafah dengan Gaza selama dua hari dan dimulai pada haru Minggu ini (21/12/2014). Pembukaan perbatasan itu terutama bagi mereka yang terjebak di Jalur Gaza dan berusaha menuju Mesir. Selain itu dibukanya perbatasan agar bantuan kemanusiaan bisa memasuki Jalur Gaza yang terkepung.
Kedutaan Palestina di Kairo mengatakan kepada kantor berita Ma’an bahwa Mesir memutuskan untuk membuka penyeberangan setelah melakukan diskusi intensif antara kedutaan dan pihak berwenang.
Direktur penyeberangan Gaza Maher Abu Sabha mengatakan bahwa dia berusaha menyampaikan pesan dari pasien yang membutuhkan perjalanan ke Mesir dan para pemegang paspor asing yang berharap penyeberangan dibuka dari kedua arah.
Abu Sabha mengatakan bahwa pada hari Minggu, persimpangan akan terbuka hanya untuk pasien dan pemegang paspor asing. Dan pada hari Senin perbatasan akan terbuka bagi pelajar yang sudah terdaftar di departemen penyeberangan.
Pihak berwenang Mesir membuka penyeberangan Rafah pada akhir November selama empat hari untuk memungkinkan mereka yang terjebak di Mesir dan negara-negara lain untuk masuk ke Jalur Gaza.
Persimpangan sebelumnya telah ditutup selama lebih dari 56 hari setelah serangan bom di Sinai Utara pada bulan Oktober lalu yang menewaskan lebih dari 30 polisi Mesir.[af/maan]