KOMUNITAS Ayo Less Waste (ALW) kembali menggelar kegiatan Islamic Values Upgrading dengan mengangkat tema “Perbaikan dan Kerusakan dalam Perspektif Islam – Bagian 1”.
Bertempat di Ruang Media Center lantai 2, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, kegiatan ini menghadirkan narasumber inspiratif: Bapak Sapto Nugroho, yang akrab disapa Pak Totok.
Pak Totok merupakan sosok dengan latar belakang yang sangat kaya—baik secara profesional maupun spiritual.
Ia adalah seorang pilot lulusan New Zealand dan Politeknik Penerbangan Indonesia, serta pernah aktif sebagai pilot Merpati Nusantara Airbridge.
Namun perjalanan beliau tidak berhenti di dunia aviasi. Kiprahnya meluas sebagai instruktur keselamatan kerja dan manajemen risiko di berbagai institusi dan proyek berskala besar.
Lebih dari itu, beliau dikenal sebagai pribadi yang mendalam dalam memahami Al-Qur’an secara kontekstual dan tematik, serta mampu mengaitkan nilai-nilai Islam dengan realita kehidupan sehari-hari.
Dalam sesi utama upgrading ini, peserta diajak untuk menelaah paradigma kerusakan dan perbaikan melalui kacamata Surah Al-Kahfi.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Setiap peserta diminta untuk membaca terjemahan Surah Al-Kahfi secara menyeluruh agar memahami konteks pembahasan secara utuh.
Pak Totok secara konsisten menyelipkan pesan-pesan penting untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup utama, bukan sekadar bacaan spiritual, tetapi sebagai peta yang memandu kehidupan umat manusia secara holistik termasuk dimensi sosial dan ekologis umat Islam.
Sesi berlangsung sangat interaktif. Audiens tampak terlibat aktif dan tercengang saat setiap ayat dikupas dengan pendekatan reflektif.
Salah satu analogi yang disampaikan Pak Totok berhasil menggugah peserta:
Menggali Makna Perbaikan dan Kerusakan dalam Islam: Ayo Less Waste Gelar Islamic Values Upgrading bersama Pak Sapto Nugroho
Baca juga: Unik, Tim Ayo Less Waste Ajak Wawancara Pak RT untuk Belajar Hidup Keberlanjutan
“Air apa yang paling terbaik?” tanya beliau.Audiens pun menjawab, “Air zam-zam.”“Kita semua sepakat, air zam-zam adalah air terbaik. Tapi, apakah kalian mau minum setetes saja air got yang ada pipis kucingnya? Setetes saja…”Audiens menjawab serempak, “Tidaaak…”“Lalu kenapa kita tidak melakukan hal yang sama terhadap Al-Qur’an? Sudah jelas ia adalah petunjuk terbaik dari Allah, namun seringkali kita lebih memilih ‘air got’ atau sumber-sumber lainnya sebagai pedoman hidup…”
Analogi ini menjadi momentum refleksi bagi banyak peserta.
Bahwa seringkali kita tahu mana yang benar, namun enggan mencarinya dan menjalankannya secara sungguh-sungguh.
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab dan makan siang bersama.
Para peserta juga mengabadikan momen kebersamaan dalam sesi dokumentasi yang penuh kehangatan.
Tak lupa, sehabis makan bersama para peserta dan pengurus memilah sampahnya dan akan dibawa pulang Tim ALW untuk dikelola dan agar sampah tersebut tidak berakhir di TPA.
Melalui acara ini, Ayo Less Waste berharap upgrading spiritual ini menjadi fondasi yang kokoh bagi para pegiat lingkungan agar mampu mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam setiap aksi keberlanjutan yang mereka perjuangkan.[Sdz]
Kontributor: Putri Berliana Firdhani