Chanelmuslim.com – Terlihat sepele tapi sebetulnya tidak. Membangunkan anak di pagi hari sangatlah tidak mudah, butuh kerja keras.
Apalagi ketika orangtua sebelumnya tidak punya pola yang sebenarnya sudah diberikan sang Khaliq.
Coba perhatikan bayi, apa ada bayi yang bangun siang? Pastinya tidak ada, rata-rata dede bayi bangun sebelum adzan Subuh berkumandang, tapi apa yang bunda lakukan? Bila kita mengantuk kita tepuk-tepuk lagi berharap anak tidur kembali.
Tapi apakah tahu dampak besar dari apa yang kita lakukan? Sensor yang sudah Allah beri perlahan-lahan hilang, ketika anak besar masuk usia sekolah kita yang kewalahan membangunkan di pagi hari.
Marah, kesal, jengkel pastinya. Coba sebutkan beragam cara yang umum dilakukan untuk membangunkan anak. Memasang alarm, menyiprati dengan air, dan tentu memanggil dengan teriakan, tapi nampaknya anak pun tak kunjung sukarela bangun, malah terkadang saat bangun mukanya sama menunjukkan kekesalan.
Sebenarnya ini adalah buah dari pola yang sudah diciptakan orangtuanya sendiri. Hal yang lazim dikita membuat bayi yang sudah bangun sejak sebelum subuh, untuk ditidurkan kembali dan baru diajak memulai pagi saat matahari telah terbit tergelincir.
Pastinya kerja keras diperlukan untuk merubah pola yang sudah terbangun. Cara membangunkan anakpun harus dengan menyenangkan.
Ada teori yang menyebutkan ketika membangunkan anak kita harus masuk ke bawah alam sadar anak, kita bangunkan dengan suara yang sangat halus disertai doa yang menyertai. Memang butuh waktu, anak tidak langsung bangun bisa dua sampai tiga kali kita membangunkannya.
Assalamualaikum, selamat pagi (cium pipinya) dan baca doa…
Ketika anak belum mau beranjak,
Seraya bertanya, “Butuh berapa menit lagi buat bangun?”
Sangat efektif ketika kita kembali mengingatkan anak akan reflek bergerak. Tentunya dibutuhkan keistiqomahan. Semangat ayah bunda. Jadi model terbaik buat anak-anak kita. []
Oleh Siti Fatimah
SITI FATIMAH…