PEMERINTAH meluncurkan program Makan Bergizi Gratis untuk meningkatkan gizi anak sekolah di berbagai wilayah Indonesia.
Menu yang diberikan pada hari pertama mencakup nasi, ayam goreng tepung, tahu goreng, tumis kacang panjang, dan buah jeruk, yang dipilih untuk memberikan asupan karbohidrat, protein, dan vitamin yang seimbang.
Menu ini diharapkan mendukung perkembangan fisik dan mental anak-anak penerima manfaat.
Target utama program ini meliputi anak-anak sekolah dari tingkat PAUD hingga SMA, ibu hamil, balita, dan santri di sekolah keagamaan.
Baca juga: Mulai Hari Ini, Pemerintah Jalankan Program Makan Bergizi Gratis untuk Anak Sekolah
Mendukung Perkembangan Fisik Anak, Berikut Menu dari Program Makan Bergizi Gratis
Distribusi makanan dilakukan secara bertahap, dimulai dari sekitar 400 hingga 600 ribu penerima manfaat di hari pertama.
Rencana jangka panjangnya adalah menjangkau total 83 juta penerima manfaat pada tahun 2029, menjadikan program ini sebagai salah satu inisiatif terbesar di bidang gizi di Indonesia.
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan setiap hari untuk memastikan efektivitas distribusi dan kualitas menu.
Proses ini mencakup analisis nutrisi dan penerimaan di lapangan, guna menyempurnakan pelaksanaan di tahap selanjutnya.
Dari hasil evaluasi sementara, ditemukan bahwa beberapa anak yang sudah sarapan di rumah kesulitan menghabiskan makanan yang diberikan, sehingga imbauan untuk tidak sarapan sebelum ke sekolah mulai disosialisasikan kepada orang tua.
Program Makan Bergizi Gratis memiliki dampak langsung pada peningkatan gizi anak-anak, yang secara tidak langsung juga meningkatkan konsentrasi belajar mereka di sekolah.
Anak-anak yang menerima makanan sehat menunjukkan antusiasme yang tinggi, meskipun beberapa perlu waktu untuk beradaptasi dengan jadwal makan baru.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Selain dampak kesehatan, program ini juga memberikan manfaat sosial, seperti meningkatkan kesadaran akan pentingnya makanan bergizi di kalangan anak-anak dan orang tua.
Langkah ini membantu menciptakan generasi yang lebih sadar akan kebutuhan nutrisi dan kebersihan.
Pada sisi operasional, sekolah mendapat dukungan logistik yang memadai untuk memastikan distribusi berjalan lancar, dengan kerjasama antara pemerintah pusat, daerah, dan pihak sekolah yang menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan. [Din]