ChanelMuslim.com – Perkembangan teknologi kini terus melaju dengan cepat. Saat ini, dunia memasuki era 4.0 yang ditandai dengan munculnya revolusi industri ke-4, dimulai dengan revolusi internet pada tahun 90-an.
Di era 4.0, salah satu teknologi pintar yang sangat diminati masyarakat adalah gadget. Survei yang dilakukan Indonesia Hottest Insight juga menunjukkan, 40 persen anak Indonesia sudah adaptif dengan teknologi digital. Jika dirinci, 63 persen anak telah memiliki akun Facebook, yang digunakan untuk update status, bermain game online, serta mengunggah foto-foto. Ada 9 persen anak telah memiliki akun Twitter, dan 19 persen anak terlibat secara aktif bermain game online di internet dari gadget-nya.
Mengapa anak-anak tertarik dengan gadget? Psikolog Novita Mulya Jalal menjelaskan dalam materinya bahwa ketertarikan anak-anak terhadap gadget tidak terlepas dari karakteristiknya yang memang menarik bagi bocah-bocah. Gadget menyajikan dimensi-dimensi gerak, suara, warna, dan lagu sekaligus dalam satu perangkat. Hal ini tentu saja tidak didapatkan anak-anak pada media lain seperti buku, majalah, dan sebagainya.
Namun kehadiran teknologi cerdas seperti gadget ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi memudahkan, khususnya orang dewasa, dalam mengakses informasi dan menjalin komunikasi jarak jauh. Juga memanjakan dengan berbagai layanan aplikasi hiburan. Hanya, di sisi lain, konsekuensi keberadaan gadget di ranah kehidupan anak-anak boleh dibilang sangat berpotensi mengancam keberlangsungan program edukasi dan pisikologi anak.
Selain materi dari Psikolog, seminar Mendidik Anak Menyenangkan di era 4.0 ini juga diisi oleh Ustazah Herda Hasanah. Kegiatan dilaksanakan pada Ahad, 8 september 2019 di Hotel Denpasar Makassar.
Sekitar 200 peserta dari kalangan orang tua dan remaja memadati kegiatan yang di selenggarakan oleh Departemen PAUD Muslimah Wahdah Islamiyah Pusat.
Salah seorang peserta mengungkapkan bahwa keikutsertaannya pada kegiatan ini adalah karena tanggung jawab sebagai ibu yang perlu mengetahui tahapan dalam mendidik dan bagaimana keadaan psikologi anak yang semakin berkembang di setiap penambahan usianya.
"Hal ini tentu membutuhkan pengetahuan dan keterampilan, setiap anak harus dibesarkan pada masanya dan disesuaikan dengan kondisi psikologisnya," ungkap ibu tiga anak itu mengutip penjelasan pemateri.[ind/red]