PEMERINTAH Jepang memperkuat komitmennya dalam memerangi penebangan liar melalui penerapan sistem verifikasi kayu Goho Wood, sebuah pedoman nasional yang mewajibkan setiap produk kayu yang masuk dan beredar di Jepang memiliki bukti legalitas asal-usul.
Kebijakan ini menjadi bagian dari upaya global untuk menjaga keberlanjutan hutan dan menekan praktik eksploitasi ilegal yang masih terjadi di berbagai negara produsen kayu.
Goho Wood mengatur bahwa seluruh perusahaan pemasok harus dapat menunjukkan dokumen yang membuktikan bahwa kayu berasal dari sumber legal dan hutan yang dikelola secara berkelanjutan.
Mekanisme ini juga menuntut transparansi dalam rantai pasok, sehingga distribusi kayu dapat dilacak mulai dari titik penebangan hingga produk akhir.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penerapan standar tersebut dinilai mampu memberikan tekanan positif terhadap negara-negara pengekspor kayu agar memperbaiki tata kelola hutan. Dengan meningkatnya permintaan terhadap kayu legal dan tersertifikasi, peluang peredaran kayu hasil penebangan liar pun semakin terbatas.
Penebangan liar selama ini menjadi salah satu penyebab utama kerusakan hutan dunia, hilangnya keanekaragaman hayati, hingga meningkatnya emisi karbon.
Melawan Penebangan Liar melalui Sistem Goho Wood Ala Jepang
Baca juga: Rumitnya Pengurusan Jenazah Muslim di Jepang
Karena itu, kebijakan Jepang dianggap memberikan kontribusi signifikan dalam upaya global menekan laju deforestasi.
Di sisi lain, langkah pelestarian lingkungan ini senada dengan nilai-nilai dalam ajaran Islam yang menekankan tanggung jawab manusia dalam menjaga bumi.
Kitab suci Al-Qur’an bahkan menegaskan larangan keras untuk melakukan kerusakan lingkungan.
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi…” (QS. Al-A‘raf: 56).
Pesan tersebut menjadi pengingat bahwa menjaga kelestarian alam bukan hanya kewajiban negara, tetapi juga tanggung jawab moral setiap individu untuk memastikan bumi tetap terjaga bagi generasi mendatang.[Sdz]




