?Chanelmuslim.com – Berawal dari hobi memasak dan membuat kue, Meili Amalia, Founder Komunitas My Halal Kitchen memutuskan bergabung dengan komunitas kuliner di facebook. Berkat kebiasaannya browsing resep makanan, Meili secara tidak sengaja mendapatkan salah satu artikel tentang sisi krisis kehalalan dari cake dan bakery yang ditulis oleh Dr. Ir. Anton Apriantono, mantan Menteri Pertanian.
Meili mengaku kaget saat mengetahui banyak bahan yang digunakan bersifat syubat dan haram termasuk juga kuas berdasarkan artikel yang ditulis aktivis edukasi halal dan LPOM MUI tersebut. Sehingga Meili merasa perlu untuk melakukan sesuatu. Meskipun dengan keterbatasan harus tetap tinggal di rumah dan baru saja resign dari pekerjaannya, Meili membuat akun facebook sebagai ajang berdakwah terkait kehalalan bahan-bahan yang digunakan dalam makanan.
“Saya sempet terperangah dan shock ternyata bahan yang saya pakai banyak yang syubat dan haram. Akhirnya saya berpikir kalau saya diam saja maka saya membiarkan orang lain berbuat dosa dan saya jadi dosa juga,” kata Meili.
Meili mengungkapkan kurangnya pengetahuan di bidang pangan dan agama menghantarkannya untuk menghubungi Ust Anton melalui komunitas halal di media sosial. Beruntung Ust Anton bersedia diajak sebagai narasumber untuk mengedukasi dan sharing setiap ada pertanyaan dari teman-teman yang lain. Dengan dukungan teman-teman di dunia maya yang memiliki spirit yang sama mau melakukan sesuatu dengan meluangkan tenaganya Komunitas My Halal Kitchen berjalan.
Komunitas My Halal Kitchen merupakan komunitas swadaya sehingga setiap kegiatannya menggunakan donasi dana pribadi anggota. Setelah 2 tahun berjalan, Komunitas My Halal Kitchen mulai mendapat perhatian dari Kementerian Agama. Kegiatannya yaitu memberikan edukasi, menerbitkan 2 buah buku (tentang chines food dan halal jariah) dan lebih banyak sharing di medsos.
“Setelah 2 tahun, dikenal juga sama LPOM MUI, akhirnya kami di training untuk menjadi kader dakwah dan bersertifikat jd sejak itu saya baru punya ilmu yang saya pegang dan saya share, dari mulai ke ta’aklim dan sekolah-sekolah untuk mengedukasi,” ujar Meili.
Kondisi yang mengkhawatirkan di Indonesia bahan kue sudah dikemas ulang tanpa identifikasi dan sertifikat halal yang jelas. Komunitas My Halal Kitchen berharap semakin banyak umat yang sadar kehalalan suatu makanan terutama di restoran mall atau restoran lain yang belum bersertifikat halal. Melalui sharing di medsos untuk mencari barang yang halal. Produk impor akan berkirim email ke luar negeri dan pihak luar akan mengirimkan kembali dokumen dan sertifikat halal. Produk lokal bisa cek informasi di BPOM. Semua informasi kehalalan dishare secara gratis.
“Tentunya makin banyak umat yang sadar halal karena suka miris lihat muslimah di mall terkadang makan di restoran yang jelas-jelas belum bersertifikat halal,” tutur Meili saat ditemui tim chanelmuslim.com di acara Kawasan Halal Fair 2017 (11/6).