MENYAMBUT May Day 2024, Saiful Latief bin H. Rohmani Musa menulis tentang pengalamannya di hari Buruh beberapa waktu silam.
Tahun 2009, hari Jumat, tanggal 1 Mei. Di sekitar kantor kami, Gedung Manggala Wanabakti sudah banyak dipenuhi orang-orang.
Siapa mereka? Rupanya para buruh dan simpatisannya yang hendak melakukan demontrasi di gedung DPR MPR Senayan Jakarta.
Ya, memang kantor kami bertetangga dengan gedung wakil rakyat itu. Jadi tiap kali akan ada demonstrasi, umumnya mereka berkumpul dan berkonsolidasi di sini, khususnya numpang sholat Zuhur atau Jumat. Karena umumnya demo dilaksanakan siang hari.
Rupanya demo MAY DAY kali ini akan benar-benar dahsyat. Hal ini terlihat sejak pagi hari sudah banyak para buruh, calon demonstran berdatangan dari segala penjuru kota, wabil khusus kota-kota sekitar pinggir Jakarta yang banyak pabriknya.
Kemacetanpun tak terhindarkan di Senayan dan sekitarnya, wabil khusus di sepanjang jalan protokol Gatot Soebroto, jalan Asia Afrika, jalan Gerbang Pemuda hingga daerah Palmerah dan Perempatan Slipi.
Jumat itu, saya mendapat informasi dari pengurus masjid Nurul Ajam, masjid Kementerian Kehutanan di dalam lingkungan komplek gedung Manggala Wanabakti bahwa khotibnya adalah seorang direktur utama sebuah bank syariah terbesar di negeri ini.
Masya Allah, saya kenal baik dengan beliau. Oleh karena itu, di tengah situasi macet yang menjadi-jadi di hari Jumat menjelang MAY DAY itu, saya berusaha menghubungi beliau maupun asisten pribadinya melalui handphone.
Namun karena kondisi makin tidak kondusif waktu itu, kemungkinan besar signal telepon genggam juga sudah diacak oleh pihak keamanan sehingga saya sulit sekali berkomunikasi dengan beliau.
Alhamdulillah, detik-detik menjelang masuk waktu Zuhur saya melihat beliau memasuki pintu gerbang dengan berjalan kaki. Ternyata terpaksa beliau turun dari mobilnya di perempatan Slipi, lebih dari 1000 meter dari lokasi masjid.
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wataala, siang itu saya dapat menghantarkan beliau hingga di bibir mimbar masjid untuk menyampaikan khutbah Jumat.
Ya, beliaulah seorang anak Betawi tamatan madrasah yang berkesempatan belajar perbankan di Amerika Serikat hingga dapat bertengger di jabatan tertinggi di lingkungan perbankan syariah nasional.
Kenangan saya dengan beliau, ingin saya share pada tulisan kali ini. Kira-kira tahun 1998-an, handphone belum secanggih sekarang, belum banyak yang punya. Internet belum semasif sekarang. Dulu hanya bisa diakses lewat “warnet”. Medsos belum sebanyak sekarang, paling ada “friendster”. WA dan SMS belum lahir, komunikasi lebih banyak lewat email atau grup “mailing list”.
Nah, sebagai mahasiswa pasca sarjana saat itu, saya sangat perlu informasi untuk mendukung kuliah dan penulisan tugas akhir. Maka hampir tiap pagi saya mengunjungi “warnet” di gedung kantor Pos dan Giro jalan Kapten Tendean, dekat rumah orang tua saya, di Gang Jati Mampang Prapatan.
Baca juga: Ribuan Buruh Sambut Hari Buruh dengan Khataman Quran
May Day dan Pahala Mak Comblang
Satu email yang saya terima yang masih berkesan hingga sekarang adalah email dari beliau.
Kira-kira bunyinya begini, “Kalau ente mengenalkan seorang laki-laki dengan seorang wanita, lalu kemudian mereka berjodoh, maka pahalanya sama dengan membangun 40 ribu masjid”.
Maka sejak itu, tanpa “ba-bi-bu”, tanpa crosscheck dan verifikasi, saya jadikan isi pesan itu sebagai sebuah kebenaran. Sebuah motivasi untuk melaksanakan kebaikan. Karena saya yakin, bukan hanya kontennya menstimulasi kita untuk berbuat baik, tapi sumbernya juga dari orang yang kapasitas keilmuannya dapat diandalkan.
Maka sejak itu saya rajin mempertemukan beberapa orang dengan harapan mereka berjodoh.
Alhamdulillah, adik perempuan saya jodohnya teman SMP saya. Adik laki-laki jodohnya sepupu istri saya. Kawan karib kuliah di UI saya pertemukan dengan kenalan saya cewek mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta. Seorang karyawan saya di SAYLAGRAFIKA yang sudah “berumur” asli Tenabang bertemu jodohnya dengan “bibi” karyawan saya juga orang Pondok Petir Tangerang.
Demikianlah 4 pasangan Allah pertemukan lewat “Mak Comblang” yang saya lakoni. Setelah “dijumlah-jembleh” kira-kira saya sudah mendapat pahala bagaikan membangun 40 ribu masjid kali 4, berarti sama dengan 160.000 masjid.
Demikianlah motivasi dari seorang yang kini sudah pensiun dengan jabatan terakhir sebagai Ketua Dewan Pengawas BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji). Semoga keberkahan selalui menyertai kehidupan beliau.
Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Artinya “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (lainnya).”
Menyambut Hari Buruh Sedunia, MAY DAY, 1 Mei 2024. Wallahu ‘alam bisshawab.[ind]