ChanelMuslim.com – Masjid Raya Gantiang merupakan salah satu masjid tertua di Provinsi Sumatera Barat. Dibangun pada tahun 1810 oleh tiga ulama dan saudagar di Padang yaitu Gapuak, Syekh Haji Uma, Syekh Kepala Kota, dan pemerintah Belanda, serta saudagar China.
Kini masjid yang ditetapkan sebagai cagar budaya ini selain berfungsi sebagai tempat ibadah juga dijadikan tempat pusat pendidikan agama masyarakat.
Masjid yang beralamat di Jalan Ganting No 16, Depan Masjid Raya Ganting, Kelurahan Parak Gadang, Kecamatan Padang Timur, Padang Sumatera Barat, Sumatera Barat memiliki ukuran 30×30 meter dengan tiang utama masjid berjumlah 25 buah yang berbentuk segi enam berdiameter 40 cm dengan tinggi mencapai 4,2 meter tanpa hiasan terbuat dari beton.
Filosofi jumlah tiang tersebut mengingatkan ummat muslim tentang 25 Rasul Allah yang patut diimani. Nama ke-25 Rasul tersebut diukir dengan tulisan kaligrafi pada setiap tiang.
Pintu masjid berjumlah 7 buah dengan bentuk yang berbeda antara ruang utama dengan pintu sisi bangunan. Ukuran pintu rata-rata 2,45 x 1,7 meter yang terbuat dari kayu dan kaca.
Pada bagian atas pintu terdapat hiasan kerawang. Masjid kuno tersebut memiliki 16 jendela dengan ukuran 2,25 x 1,7 meter dengan hiasan kerawang di atasnya.
Pada bagian serambi depan terlihat 4 tiang tipe Doric kembar yang terletak pada padestal berbentuk balok. Pada serambi samping masjid terdapat tiang berbentuk segi enam dan tambun yang bagian atasnya terdapat hiasan pelipit-pelipit rata. Bentuk tiang tersebut mengingatkan pada bentuk tiang Order Doric pada arsitektur Eropa.
Bangunan tua bersejarah itu dihiasi dengan seni hias Eropa seperti ukiran piala pada entablature dinding sisi luar, parapet (tiang-tiang kerdil), panil-panil yang berhiasan lubang kunci. Dinding bangunan bagian dalam dihias dengan pilaster sederhana.
Sedangkan dinding sebelah timur dihias pilaster berbentuk order doric kembar bergalur. Seni hias tradisional juga menghiasi bangunan masjid bagian atap berbentuk tumpang. Pada setiap tumpang dibatasi dengan panil-panil kayu berukir bermotifkan ukiran Minangkabau.
Pada setiap ujung atap tumpang terdapat hiasan antefik, sedangkan pada bagian mustoko terdapat hiasan bulan bintang yang menunjukkan pengaruh Islam. Perpaduan gaya eropah dan tradisional tersebut menguatkan keberadaan masjid tersebut dibanding bangunan lain yang memadati kawasan Ganting.
Penasaran dengan kemegahan Masjid tua di Sumatera Barat. Yuk! (jwt/berbagaisumber)