ChanelMuslim.com – Aksi bom bunuh diri di bandara Ataturk yang menewaskan lebih dari 40 orang pada akhir Juni lalu, bom mobil dan upaya kudeta militer, ternyata berimbas besar terhadap industri wisata Turki.
Dilansir CNN, dari data resmi yang dikeluarkan oleh pihak terkait di Turki, terjadi penurunan jumlah wisatawan yang sangat drastis di Turki. Tercatat kemerosotan itu mencapai angka 40 persen.
Menurut situs Tourism Review, pertengahan tahun ini adalah titik terendah industri pariwisata Turki selama 20 tahun terakhir. Berkurangnya jumlah turis asing yang berkunjung ke Turki pun dikabarkan mulai terasa sejak ketegangan dengan Rusia kembali dimulai.
Terakhir, setelah kudeta militer yang digagalkan oleh Presiden Erdogan, Kementerian Luar Negeri Turki mengumumkan permintaannya kepada wisatawan asing untuk sangat hati-hati jika berada di ruang publik di Ankara dan Istanbul.
Orang-orang diminta harus selalu membawa tanda pengenal dan harus memperhatikan jika jam malam diberlakukan secara tiba-tiba. Pemeriksaan tanda pengenal pun bisa dilakukan kapan saja.
Kementerian Pariwisata Turki menyatakan, pada Juni 2016 jumlah turis menurun hingga 40,86 persen dari jumlah 2,44 juta wisatawan asing yang tercatat pada Juni 2015 lalu.
Sejak tentara Turki menyerang pesawat militer Rusia di perbatasan Suriah tahun lalu, industri pariwisata Turki terpengaruh ketegangan dengan Moskow. Pariwisata Turki pun mendapat reaksi negatif dari perusahaan internasional.
Banyak operator wisata akhirnya memutuskan untuk membatasi atau bahkan membatalkan paket perjalanan ke Turki yang telah mereka tawarkan. Seperti maskapai wisata Thomas Cook yang kini lebih memilih menawarkan wisata ke Spanyol, Yunani, Bulgaria, Cuba dan Amerika Serikat.
Sedangkan para pengusaha hotel ataupun suvenir di kawasan Turkish Riviera atau pesisir pantai Turki merasa paling terkena imbas dari penurunan jumlah wisata.[af/cnn]