MAHASISWA Muslim Belanda menuntut Liburan Idul Fitri sebagai hari libur nasional. Pasalnya, mereka tidak pernah merasakan libur hari raya pada saat di mana seluruh muslim di dunia merayakannya bersama keluarga.
Islam adalah agama terbesar kedua di Belanda. Meskipun demikian, hak-hak Muslim di sana belum menjadi perhatian pemerintah.
Memiliki beberapa hari libur selama `Idul Fitri untuk merayakan acara bersama keluarga adalah sesuatu yang belum pernah dialami oleh mahasiswa Muslim Belanda.
Meskipun merupakan populasi yang besar, mereka biasanya diabaikan dan liburan mereka dikesampingkan.
Dilansir dari AboutIslam pada (4/11) lalu, para pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Pelajar Muslim di sekolah-sekolah di kota Gilder Land, Amsterdam menuntut pengakuan hari libur pada hari raya.
Baca Juga: Wanita Berhijab di Belanda dan Jerman Sulit Mendapatkan Pekerjaan
Mahasiswa Muslim Belanda Menuntut Hari Raya Idul Fitri Sebagai Hari Libur Nasional
Ketua Serikat Pelajar Muslim Gilder Land Areej Naina meminta pemerintah untuk mengakui Idul Fitri sebagai hari libur nasional.
Hal itu, jelasnya, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempromosikan keragaman dan integrasi dalam masyarakat.
“Idul Fitri yang diberkati adalah salah satu hari raya Islam paling suci, yang kita rayakan setelah akhir bulan puasa yang diberkati,” kata Areej Naina dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh institut tersebut.
`Idul Fitri adalah salah satu dari dua perayaan Islam yang paling penting, bersama dengan `Idul Adha, atau “Hari Raya Kurban”.
Namun, hari raya Idul Fitri yang menuruti Kalender Hijriah Islam mungkin menjadi masalah dalam pengakuan tersebut. Tak lain karena hari raya Idul Fitri berputar sepanjang musim.
Islam menempati urutan agama terbesar kedua di Belanda. Sebagian besar muslim di Belanda tinggal di empat kota besar negara, Amsterdam, Rotterdam, Den Haag, dan Utrecht.[ind]