ChanelMuslim.com – Di pekan terakhir Ramadan, bau maamoul dan kue-kue mengepul dari rumah warga Palestina di Jalur Gaza. Maamoul, juga populer di Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir, dan Irak, merupakan kue tradisional yang populer di wilayah tersebut, dan salah satu makanan manis utama yang disiapkan untuk perayaan Idul Fitri.
Samira Al-Burai, 54, senang mempersiapkan kue tradisional yang manis tersebut bersama putra dan putrinya.
Baca juga: Kreasi Kue Lebaran, Nutella Cookies Tart
“Kami membawa bahan dasar beberapa hari sebelum membuat maamoul. Semua anggota keluarga, termasuk putra saya, akan berpartisipasi dalam pembuatannya.
“Saya belajar (cara) membuat kue dan maamoul dari ibu saya, lalu saya ajarkan kepada putri-putri saya agar tradisi ini terus berlanjut di hari-hari terakhir Ramadan. Anak-anak saya terbiasa dengan bau kue pada saat seperti ini setiap tahun. ”
Disiapkan dalam lingkaran, kue Idul Fitri diisi dengan kurma, sedangkan maamoul diisi dengan kurma atau kenari, pistachio dan kacang-kacangan, dan lapisan luarnya ditaburi gula putih yang dihancurkan.
Beberapa wanita mendapatkan uang selama Ramadan dengan membuat dan menjual maamoul kepada orang lain.
Salwa Kabariti, 57, dulu membuatnya untuk keluarganya. Dengan berlalunya waktu dan setelah mereka mengalami masa-masa sulit, dia mulai memproduksi dalam jumlah yang lebih besar dan mulai menjual ke tetangga, teman, dan bahkan ke beberapa toko.
Maamoul dan kue adalah salah satu bagian terpenting dari perayaan yang terkait dengan Idul Fitri, meskipun kondisi keras dihadapi oleh orang-orang Palestina. Beberapa wanita mendapatkan uang selama Ramadan dengan membuat dan menjual maamoul kepada orang lain.
“Karena kondisi ekonomi kami yang memprihatinkan, saya mulai mencari sumber penghasilan. Kue tradisional ini menawarkan sumber yang bagus. Ini membantu saya dan keluarga saya untuk mengatasi krisis ekonomi kami, ”kata Kabariti.
“Tidak ada Idul Fitri tanpa maamoul. Saya menyukainya dan akan terus membuatnya setiap Ramadan selama saya memiliki kemampuan untuk melakukannya, ”tambahnya.
Terlepas dari banyaknya toko roti yang menjual kue khas Iduk Fitri ini di Jalur Gaza, banyak wanita lebih memilih membuat sendiri di rumah untuk melestarikan suasana pesta di rumah mereka.
Lubna Al-Sumairi, 40, mengatakan: “Saya suka mempersiapkannya di rumah saya bersama suami dan anggota keluarga lainnya. Membuat maamoul adalah salah satu kebiasaan terpenting yang kami nikmati selama
hari-hari terakhir Ramadan;, rasanya enak, dan suasananya yang menyenangkan memberi kami perasaan bahagia. ”[ah/arabnews]