Chanelmuslim—Siapa yang tak tergiur dengan iming-iming hadiah sebesar Rp 5 miliar? Syaratnya pun amat mudah: sanggup makan ayam goreng 3 porsi dalam 5 menit!
Karena tergiur dengan hadiah yang besar tak kepalang itu, penikmat ayam renyah ala fried chicken menarik banyak penggemarnya. Kentucky Fried Chicken (KFC), waralaba ayam goreng renyah yang tak asing bagi banyak orang, mengemas lomba makan ayam goreng sejak awal bulan ini.
Sialnya, seorang peserta lomba tersebut, Fredy Jayadi (45), menjemput maut saat mengikuti lomba yang diadakan KFC cabang Taman Semanan, Jakarta Barat, Jumat (11/3/2016).
Peristiwa naas tersebut bermula saat lomba dimulai, yang diikuti oleh tiga orang peserta, termasuk si korban. Panitia penyelenggara memberikan tiga potong sayap ayam KFC. Peserta yang kuat dan sanggup melahap daging ayam dalam waktu paling singkat, dialah yang jadi juara.
Fredy dengan cepatnya berhasil menghabiskan ketiga ayam itu. Namun, secara tiba-tiba dia tersedak. Terasa daging ayam itu nyangkut di tenggorokan, korban langsung minum air putih. Napasnya malah tersengal-sengal dan dalam hitungan waktu nyaris tak sadarkan diri.
Panitia acara berupaya memberikan pertolongan pertama, namun tak bisa tertangani sehingga korban langsung dilarikan ke klinik terdekat, Yasa Husada di Jalan Pulo Indah RT/RW 001/08, Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta Barat.
Di klinik tersebut, dokter jaga yang sedang praktik menyatakan nyawa korban tak tertolong. Kasus ini pun kemudian ditangani polisi. Demi kepentingan visum et repertum, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut dan mengatakan bahwa kasus meninggalnya Freddy adalah tanggung jawab KFC.
“KFC harus bertanggung jawab baik secara pidana dan atau perdata. Patut diduga tindakan KFC melanggar UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, bahwa konsumen berhak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan saat menggunakan barang atau jasa, ” katanya dalam siaran pers yang dikeluarkan YLKI, Sabtu (13/3).
Menurut Tulus, lomba makan jelas tindakan yang sangat membahayakan dari sisi kesehatan, sehingga bisa mengancam keselamatan jiwa konsumen saat makan. Lomba makan, katanya, juga merupakan tindakan tidak etis secara sosial, dan tidak sesuai etika ketimuran bahkan tindakan yang tidak agamis. “Di saat masih sangat banyak orang atau masyarakat yang kekurangan gizi dan kelaparan,” tandasnya.
Sementara itu, manajemen KFC menganggap kematian Fredy yang mengikuti lomba makan di KFC Taman Semanan, sebagai murni kecelakaan. Chief Programming Officer O2 Accion, Budi Raharja Sulaiman, dalam keterangannya, Sabtu (12/3/2016) menyatakan demikian.
“Pihak KFC hanya kami ajak kerja sama. Dalam hal ini, kami yang bertanggung jawab atas acara ini. Kami itu event organizer-nya,” tutur Budi, seperti dikutip Tribunnews, Sabtu (12/3/2016)
Budi mengatakan, kasus yang menimpa Fredy adalah murni kecelakaan dan saat ini penyebab kematian korban sedang diselidiki. “Ini murni kecelakaan. Kami punya tim dokumentasi dan dari dokumentasi itu sepertinya korban kekenyangan. Termasuk sebelum acara, semua peserta sudah tanda tangan buat surat pernyataan sehat. Ada asuransi juga dari Central Asia Raya,” ujarnya.
Budi menambahkan, dalam acara ini sama sekali tidak ada unsur kesengajaan dan lucu-lucuan. Ia tetap menegaskan peristiwa kematian Fredy murni karena kecelakaan. “Kami serahkan kepada pihak berwajib untuk menanganinya,” terangnya. (mr/foto:tempo)