ChanelMuslim.com – Jumlah orang-orang berkunjung dari Turki ke Yerusalem meningkat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan mengakui kota tersebut sebagai ibu kota Israel dan akan memindahkan kedutaan besar AS ke sana.
Menurut informasi yang diperoleh Anadolu Agency dari sejumlah biro perjalanan dan LSM, jumlah pengunjung ke Yerusalem dari Turki meningkat pesat.
Turki berada di garis depan dalam mengangkat isu ini di Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan PBB, Turki juga menempati urutan pertama di antara negara-negara Islam yang mengunjungi Yerusalem.
Ketua Burak Foundation, sebuah LSM penyelenggara tur ke tempat-tempat suci umat Islam yang berpusat di Istanbul, Adem Yenihayat mengatakan bahwa mereka mengalami kesulitan untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat.
“Jumlah pengunjung ke Yerusalem dengan jasa kami sebelumnya adalah rata-rata 400 orang per tahun, namun saat ini ada sekitar 350 orang ada bulan Januari,” kata Yenihayat.
Sementara itu, Wakil ketua Ashab-i Aqsa Foundation Ahmet Hakan Karagul mengatakan, "Setelah Turki, Muslim dari Malaysia dan Indonesia juga sangat tertarik."
Karagul mengatakan, tiket Yerusalem dari Turkish Airlines dan maskapai lainnya telah dibeli habis oleh biro perjalanan bahkan sebelum tanggal perjalanan diumumkan.
Selain itu, kata Karagul, hotel-hotel di sekitar Masjid al-Aqsa juga sudah penuh.
“Perkembangan tersebut telah memantik umat Islam, dan mereka mulai melindungi Masjid Al-Aqsa," tambah Karagul.
Pemilik perusahaan pariwisata Kible (Qibla) yang juga pemandu Yerusalem Numan Balci mengatakan bahwa saat ini tingkat kepenuhan di biro perjalanan miliknya sudah mencapai 70 persen.
"Pihak berwenang Israel melaporkan bahwa 2.300 orang Turki tiba di Yerusalem pada Jumat lalu. Biasanya 150-200 orang yang pergi. Permintaan juga meningkat di perusahaan kami." kata dia.[ah/anadolu]