ChanelMuslim.com – Siriz, Senaz dan Sansa , ketiga pemilik brand Sisesa ini ungkapkan kunci atau cara mempertahakan konsumen muslim. Adanya pemilik brand Sisesa dengan tiga kepala, ide-ide desain koleksi muslim syari terus diciptakan.
“Alhamdulillah, sebagai brand leading syari, kita memang selalu bikin trade center mulai dari printing hingga cutting,” ujar Sansa Enandera saat ditemui di acara “4th Si.Se.Sa Annual Fashion Show 2019” di the Tribrata, Jakarta, Selasa (19/03).
Menurut Sansa, koleksi dari segi desain memang lebih ke warna pastel. Namun, warna koleksi baju Sisesa selalu update.
Di dalam pembuatan suatu koleksi, Sisesa pun selalu menciptakan hal baru tanpa melihat desain orang lain. Misalnya, ketika desainer ingin membuat koleksi untuk winter, desainer tersebut akan melihat contoh koleksi yang ada di Eropa.
Brand Sisesa tida bisa melakukan hal itu. Sebagai brand yang memulai desain baju secara syari, Sisesa akan berusaha mengeluarkan ide yang disesuaikan dengan kebutuhan muslim syari.
“Dengan meciptakan ide baru, pelanggan juga tahu sisi originalitasnya. Ide ini pun menjawab kebutuhan muslimah yang mau berpakaian syari. Mereka pun senang,” tambah Sansa.
Bagi Siriz Tentani, Sisesa tidak pernah membuat koleksi yang tidak disukai ketiganya. Ketika suka dengan suatu model desain, Sisea akan kompak membuat koleksi terbaru.
Dari sisi ketika desainer lain menjiplak karya Sisesa, Siriz ungkapkan sudah move on dengan perilaku tersebut.
“Sisesa sudah sampai sekarang ini, mungkin itu awal-awal ya, sekarang kita punya taktik sendiri,” jelasnya.
Proses pembuatan koleksi tetap dilaksanakan tanpa menghiraukan orang yang menjiplak. Siriz meyakini, konsumen yang mengetahui kualitas dan brand pertama syari, pasti lebih memilih Sisesa.
Selain Sansa dan Siriz, Senaz menambahkan, kualitas dan desain original memang prioritas utama di brand Sisesa. Awal mula berdirinya butik Sisesa memang diawali butik sang ibunda, Merry Pramono. Kualitas butik Merry Pramono menginspirasi second line generation agar terus lebih baik.
Perbedaan butik Merry Pramono dengan Sisesa, butik ibuda hanya fokus pada pemesanan satu orang satu untuk baju kebaya, pesta dan masih banyak lagi.
“Nah Sisesa menambahkan desain ready to wear agar masyarakat juga bisa lebih banyak memilih,”tutupnya. (Firda)