INNALILLAHI wa Inna Ilaihi Roji’uun, telah meninggal dunia komika dan artis tanah air, Babe Cabita pada hari ini, Selasa (09/04/2024).
Almarhum diduga mengidap penyakit langka, Anemia Aplastik sejak bulan Juni tahun 2023 lalu, dan tutup usia di Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Pria asal Medan kelahiran 5 Juni 1989 ini dikenal sebagai juara Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV tahun 2013.
Babe Cabita memiliki satu istri dan dikaruniai dua orang anak.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dilihat dari postingan akun instagramnya Juni 2023 lalu, Babe berkata bahwa setiap manusia pasti akan bertemu kematian.
“Setiap orang akan mati, tapi tidak tahu kapan.”
Sebagai umat Islam, almarhum juga menyampaikan untuk mempersiapkan sebuah kematian dengan bekal amalan.
“Saat di rumah sakit, aku sudah berpikir sebentar lagi aku akan mati. Dari situ aku sadar, daripada aku takut mati, lebih baik aku persiapkan kematianku.”
“Cara mempersiapkan tersebut adalah dengan cara menjauhi larangan-Nya, dan mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya.”
View this post on Instagram
Baca juga: Faktor-Faktor Risiko Kanker Usus Besar yang Diidap Hilbram Dunar Sebelum Meninggal
Komika Babe Cabita Meninggal Dunia, Ini Pesan Sebelum Meninggal
Hal ini dapat menjadi pelajaran untuk kita semua. Bahwa cukuplah kematian itu sebagai pengingat.
Artinya bahwa kematian sebenarnya sudahlah cukup menjadi nasihat agar manusia selalu ingat dan beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah berfirman dalam Al-Imran ayat 185:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ ١٨٥
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.
Sungguh kematian itu tidak pernah mengenal usia, baik itu yang muda apalagi yang tua.
Janganlah bangga umur muda, tubuh segar, wajah tampan dan cantik, kesehatan terjamin, mengira akan jauh dari kematian.
Gemerlapnya dunia dan kerasnya persaingan hidup, sering membuat kita lupa akhirat dan kematian.[Sdz]