LAHIR dalam keluarga sederhana tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk meraih mimpinya. Meskipun terbatas secara ekonomi dan kurangnya sarana prasarana untuk mengembangkan keterampilan. Hal tersebut tidak boleh menjadi alasan untuk menyerah. Banyak kisah inspiratif, salah satunya berasal dari seorang perempuan berdaya bernama Frista Yulfannisa, lahir di Samarinda pada 21 Juli 2001.
Frista, perempuan tangguh asal Kalimantan Timur, menghadapi peristiwa yang memaksa keluarganya pindah pulau saat ia berusia 16 tahun. Terpisah dari orang tuanya, Frista melanjutkan pendidikannya di kota lain dan tinggal bersama saudara dari ibu kandungnya. Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, ia bertekad membantu orang tuanya yang bekerja di usaha laundry.
Baca juga: Bentuk Karakter Pemimpin, LAZ Al Azhar Sukses Gelar Outdoor Learning Supercamp
Setelah lulus dari SMK, Frista bekerja sebagai freelancer marketing selama dua tahun. Namun, segalanya berubah saat pandemi Covid-19. Ayahnya sakit, memaksa Frista untuk bergabung dengan orang tuanya di Bekasi.
Kesulitan mencari pekerjaan baru dan kehilangan uang (Rp1,5 juta) akibat penipuan membuatnya menghadapi masa sulit.
Tetapi, Frista tidak menyerah. Dengan niat luhur untuk membantu orang tua dan meningkatkan keterampilannya, Frista bergabung dengan Rumah Gemilang Indonesia (RGI) pada 2023, mengambil jurusan Administrasi
Perkantoran, dan ia tercatat sebagai santri angkatan ke-28. RGI bukan hanya tempat untuk mengasah keterampilan umum, tetapi juga tempat di mana ia mendapatkan pengajaran tentang keagamaan.
“Rumah Gemilang Indonesia memberikan banyak ilmu agama, seperti belajar salat tepat waktu, puasa sunah, dan salat sunah,” ungkapnya.
Dengan tekad kuat untuk menuntut ilmu, RGI menjadi kunci kesuksesan Frista. Setelah menyelesaikan diklat selama enam bulan, ia mendapat kesempatan magang di PT Indoglobal Nusa Persada atau Pintro. Dari situlah karirnya dimulai, dan sekarang ia bekerja sebagai karyawan di bagian keuangan.
Frista mengakui bahwa RGI adalah perantara yang membantu meraih kesuksesannya saat ini. Ia selalu mengingat pesan untuk selalu mengutamakan adab dan sopan santun. Bagi santri RGI lainnya, Frista memberikan pesan untuk terus belajar dengan semangat karena kesuksesan tidak datang bagi mereka yang malas.
“Untuk santri RGI, belajar, belajar, dan belajar dengan semangat, karena kesuksesan tidak datang bagi mereka yang malas belajar,” ujarnya.
Frista adalah contoh dari ratusan pemuda berdaya yang lahir melalui program pemberdayaan usia produktif Rumah Gemilang Indonesia yang dikelola oleh LAZ Al Azhar. [Wnd]