ChanelMuslim.com- Seribu satu kisah memprihatinkan terus terjadi seputar belajar jarak jauh secara daring. Seorang ayah di Garut terpaksa mencuri hp demi kelangsungan belajar anaknya yang dilakukan secara daring. Sang ayah mengaku terpaksa melakukan itu, karena sejak masuk tsanawiyah, puterinya belum pernah mengikuti pelajaran.
Kisah miris terjadi di Garut, Jawa Barat. Dilansir dari laman viva.co.id, seorang ayah berinisial Aj (40 tahun) terpaksa mencuri hp demi kelangsungan belajar puterinya. Ia menceritakan, sejak diterima di Tsanawiyah atau madrasah setingkat SMP, puteri sulungnya belum pernah mengikuti pembelajaran secara daring.
Kasus ini terungkap setelah Ahmad Teguh (34) melacak hp ayahnya yang hilang di rumah. Anehnya, di kamar tempat hp itu terakhir berada juga terdapat hp lain dan sebuah laptop. Tapi, yang hilang hanya satu hp.
Dengan menggunakan aplikasi yang ada di hp yang hilang itu, warga Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, ini melakukan pelacakan. Setelah ditelusuri, hp tersebut ternyata berada di sebuah rumah gubuk. Setelah permisi untuk masuk, Ahmad mendapati suami istri dengan tiga anaknya. Salah seorang dari tiga anak itu tengah mengikuti pembelajaran dengan daring. Dan hp ayah Agus yang hilang tengah digunakan si anak.
Setelah berbicara secara baik-baik, Aj berterus terang kepada Ahmad bahwa ia terpaksa mencuri hp. Aj berjanji akan datang ke rumah Ahmad untuk meminta maaf kepada ayah Ahmad dan mengembalikan hp yang ia curi.
Bukannya marah, Ahmad justru menjadi trenyuh. Ia begitu kasihan dengan kondisi keluarga itu, terutama puteri Aj yang belum pernah mengikuti pembelajaran karena tidak memiliki hp.
Aj pun akhirnya menepati janjinya. Ia datang ke rumah keluarga Ahmad untuk meminta maaf dan mengembalikan hp yang ia curi. Ia pun menjelaskan kepada keluarga Ahmad kenapa ia terpaksa mencuri.
Ahmad mengakui kejujuran Aj. Karena kalau memang Aj ingin mencuri untuk keperluan lain, tentu bukan hanya satu hp saja yang akan ia ambil. Karena di situ ada laptop dan hp lain.
Kasus ini akhirnya sampai ke telinga seorang pejabat Kejaksaan Negeri Garut, Sugeng Hariadi. Ia begitu terharu dengan keadaan Aj dan puterinya yang sangat membutuhkan hp demi belajar daring. Sugeng memerintahkan stafnya untuk mengunjungi rumah Aj di desa Jati Tarogong Kaler, Garut, Selasa (4/8).
Ia memerintahkan itu bukan untuk menangap Aj. Sebaliknya, untuk memberikan hadiah hp android agar puteri Aj bisa tetap mengikuti belajar daring.
"Saya perintahkan Kasi Pidum untuk segera mengganti handphone yang sudah dikembalikan agar si anak bisa tetap belajar secara online," ujar Sugeng, Selasa malam (4/8).
Namun begitu, pihak kejaksaan juga memberikan penyadaran kepada Aj tentang dasar hukum.
"Masih beruntung si korban ini tak melanjutkan proses hukum. Ya kami sekaligus memberikan sosialisasi tentang sadar hukum," pungkasnya. (Mh)