ChanelMuslim.com – Perjalanan setiap hamba
menuju penyempurnaan Rukun Islam mempunyai cerita dan perjuangan yang berbeda. Berbagai usaha mereka lakukan untuk melaksanakan ibadah haji yang disyariatkan. Termasuk dengan Arinta. Perempuan Muda asal Lombok, Arinta telah menabung sejak usia 12 tahun dan akhirnya di usianya yang belum genap 20 tahun dirinya diizinkan Allah Taala ke tanah suci.
Berikut petikan kisah perjalanan Arinta yang dilaporkan Tim Media Center Haji dalam laman Kementerian Agama.
Arinta takjub saat melihat Baitullah Ka’bah, sama seperti kebanyakan jamaah haji yang lainnya. Matanya berlinang. Kalimat tasbih dan hamdalah spontan meluncur saat melihat keagungan titik kiblat miliaran umat Islam sedunia itu.
“Subhanallah, alhamdulillah bisa sampai di sini. Rasanya nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” tuturnya bercerita kepada tim Media Center Haji (MCH) PPIH Arab Saudi 2015, Selasa (01/09) lalu.
Walau baru akan berusia 20 tahun pada bulan Oktober nanti, perempuan yang memiliki nama lengkap Arinta Prokasih ini tidak takut berangkat haji sendirian. Doanya yang pertama kali di depan Ka’bah adalah agar dicukupkan rezekinya supaya bisa datang kembali ke Tanah Suci bersama keluarga. “Semoga bisa balik lagi ke sini bersama orang-orang rumah,” katanya.
Arinta mengaku sudah mulai menabung untuk naik haji sejak berusia 12 tahun. Orang tuanya yang sudah berhajilah yang meminta Arinta untuk bisa merasakan pengalaman spiritual di Tanah Suci. “Ibuku bilang ini buat ibadah,” tuturnya.
“Yang penting rukun Islamnya sudah selesai semua,” jawab Arinta saat ditanya kenapa memilih berhaji di saat teman-teman seumurannya mungkin lebih memilih jalan-jalan atau shopping.
Ketika melakukan umrah haji di Masjidil Haram, Arinta dan bersama dua orang lainnya dari Kloter 1 Lombok (LOP 01) sempat terpisah dari rombongan. Pada saat itu mereka sudah selesai melakukan thawaf. Meskipun terpisah, Arinta mengaku tetap tenang karena pesan ibunya.
“Dibilang sama ibuku kalau pisah jangan panik. Pasti ketemu sama rombongan. Kalau nggak di sana kan banyak petugas hajinya juga. Pasti bakalan diantar balik ke maktab,” tutur calon sarjana hukum dari Universitas Mataram ini.
Setelah bertemu dengan petugas haji, Arinta dan 2 anggota rombongan lainnya dipandu untuk sa’i. Di ujung perjalanan sa’i, atas kehendak Allah, Arinta bertemu kembali dengan rombongannya. “Terima kasih ya Om,” tuturnya sopan sambil berlalu untuk melakukan tahallul.
Semoga Arinta mendapatkan Haji Mabrur dan menginspirasj pemuda islam untuk mendahulukan haji daripada jalan-jalan.(jwt/mchkemenag)