• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 30 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Khawatir Diretas, Militer AS Stop Gunakan Drone Buatan Cina

Agustus 8, 2017
in Berita
73
SHARES
563
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Angkatan Darat AS telah memerintahkan anggotanya untuk tidak lagi menggunakan drone buatan perusahaan China, SZ DJI Technology Co Ltd, terkait dengan “kerentanan cyber” pada produk-produk mereka. Tanggal 2 Agustus, memo yang diterbitkan oleh Angkatan Darat AS dan diunggah di ranah online serta telah diverifikasi oleh Reuters berlaku bagi seluruh drone produk DJI dan sistem ang menggunakan komponen serta perangkat lunak yang diproduksi dan dikembangkan oleh DJI.

Kebijakan tersebut mewajibkan semua anggota Angkatan Darat AS untuk menghentikan semua penggunaan, menghapus semua aplikasi DJI, mencabut baterai/media penyimpanan serta mengamankan peralatan sambil menunggu arahan selanjutnya. Memo tersebut menyatakan drone buatan DJI paling banyak digunakan di kalangan Angkatan Darat AS di antara perlengkapan semacam itu yang tersedia secara komersil.

DJI menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya terkejut dan merasa kecewa dengan pembatasan atas drone-drone buatan DJI yang dikeluarkan tiba-tiba tanpa adanya perundingan dahulu dengan pihaknya sebelum keputusan ini diambil oleh pihak Angkatan Darat AS. Perseroan terbatas tersebut mengatakan pihaknya akan menghubungi Angkatan Darat AS untuk memastikan apa yang dimaksud dengan “kerentanan cyber” dan DJI mengatakan mereka bersedia bekerja sama dengan Pentagon untuk membahas permasalahan ini.

Kalangan analis di Goldman Sachs dan Oppenheimer memperkirakan pada tahun 2016 DJI menugasai pangsa pasar sebesar 70 persen untuk pasaran drone tingkat konsumen dan komersial secara global, termasuk pasokan untuk pihak militer, yang diperkirakan akan bernilai lebih dari $100 miliar dalam kurun waktu lima tahun berikut. Langkah ini tampaknya diambil setelah studi yang diselenggarakan oleh Army Research Laboratory dan pihak Angkatan Laut AS yang menyatakan ada risiko dan kerentanan pada produk-produk DJI.[ah/voa]

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Pertemuan Raja Abdullah Yordania dengan Abbas Fokus Bahas Al-Aqsha

Next Post

Yuk Wisata Tekhnologi Ke Habibie Festival 2017

Next Post

Yuk Wisata Tekhnologi Ke Habibie Festival 2017

Berkebun Organik Ala Komunitas 1000 Kebun

Indonesia Jadi Tuan Rumah Pengibaran Bendera ASEAN di Hongaria

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga