ChanelMuslim.com—Sabtu (19/11/2016) sore itu suasana duka menyelimuti pengiring jenazah di area Pemakaman Giri Tama, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Saat jenazah lelaki yang terbungkus kain mori putih itu diturunkan ke lubang tanah, tangis keluarganya pun pecah. Sutan Batoegana (59), sosok jenazah itu pun dikebumikan…
Sutan yang turut mendirikan dan menjadi politikus dari Partai Demokrat, itu wafat karena terserang kanker liver. Badannya yang sebelum terkena penyakit ganas, ini selalu tampak berisi dan segar, namun di saat-saat terakhir hidupnya, berat badannya terus menurun.
Sutan pernah menduduki jabatan strategis, yakni ketua Komisi VII DPR RI yang membidangi energi dan sumber daya mineral. Dua periode (2004 dan 2009) menjadi anggota legislatif, membuat wajah dan namanya makin di kenal masyarakat.
Terlebih pria kelahiran Pematang Siantar, ini suka melontarkan joke dan ungkapan yang khas dan kadang bernada lucu. Ungkapan itu kadang dilontarkan pada lawan-lawan politiknya.
Pernah ketika ada seorang politikus dari partai lain tersandung kasus video porno mirip anggota legislatif tersebut, Sutan melontarkan candaan, “”Itu dari fraksi apa dan berbuat mesum dengan siapa ya? Kok jadi ngeri-ngeri sedap barang, tuh.”
Ucapannya jadi mudah diingat masyarakat karena diiringi dengan ekspresi wajah lucu yang membuat dia kian populer. Ia mengaku kata-kata ‘ajaib’ itu terlontar secara spontan dari mulutnya ketika ia hendak menanggapi sesuatu.
Tersandung kasus korupsi pada pembahasan APBN 2013 di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Sutan diganjar dengan hukuman 12 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsidair 8 bulan kurungan oleh Mahkamah Agung (MA) pada tingkat kasasi.
Dia menjalani sisa hidupnya di Lapas Sukamiskin Bandung. Belum genap setahun menghuni hotel prodeo ini, Sutan menderita kanker hati dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Hanya sebentar dirawat di RS Hermina di Bandung, dia dilarikan ke RS Medistra, Jakarta Selatan. Namun, di rumah sakit ini pun peralatan untuk perawatan intensif penyakit yang dideritanya dianggap tak memadai hingga dia dipindahkan ke RS Bogor Medical Center (BMC). Namun, karena kanker hati yang terus menggerogoti tubuhnya, Sutan akhirnya tak kuat lagi menahan derita. Dia menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit ini pada Sabtu (19/11/2016).
Istilah “ngeri-ngeri sedap” menjadi ciri khas Sutan, selain kalimat-kalimat unik lainnya. Sampai-sampai dia berniat akan menerbitkan buku berjudul “Ngeri-ngeri Sedap Menggoyang Senayan”, yang berisi pengalaman dirinya menjadi politikus yang “bersih dan jujur”.
Niatnya itu kesampaian ketika dia menjalani sidang di Tipikor, Senin (20/4/2015). Sutan membagikan contoh buku tersebut kepada kepada Majelis Hakim, sebelum dirinya membacakan nota keberatan atau eksepsi dalam persidangan tersebut.
“Ini dalam buku saya ada testimoni SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), buku saya lampirkan ya yang mulia,” katanya.
Saat membacakan beberapa bagian itu, Sutan membeberkan kalau dirinya terlahir dari keluarga yang jujur, dimana ayahnya merupakan seorang prajurit yang dia nilai bersih dan jujur. Untuk itu, dia mengaku semua kebaikan orangtuanya dia realisasikan dalam kehidupan sehari-harinya.
“Nilai-nilai kejujuran ini yang terus saya implementasikan di kehidupan sehari-hari dan pekerjaan. Ini juga yang saya contoh dari orangtua saya dan agama di mana saya bekerja dari kontraktor kerja hingga pendiri Partai Demokrat dan terpilih anggota DPR dua periode,” ujarnya.
Penyakitnya yang kronis rupanya tak mampu mengantarkan dirinya hingga masa penahanannya berakhir. (mr/tempo/okezone)