Chanelmuslim.com – Pasca operasi sesar, banyak bunda yang mengeluh karena sakit atau bermasalah di bagian tertentu. Bagaimana pendapat dokter soal efek operasi sesar?
Darah nifas tak lancar
Kelainan anatomi serviks terjadi ketika kontraksi, serviks tidak membuka karena kaku dan persalinan tak maju-maju. Persalinan sesar merupakan jalan terbaik. Ini juga menyebabkan darah nifas terhambat keluar sehingga rahim menggembung, yang kemudian menekan perut dan luka bekas operasi sehingga menimbulkan nyeri hebat. Cara terbaik mengeluarkannya dengan kuretase. Sedangkan urin tak lancar bisa karena persalinan lama hingga kepala bayi menekan saluran kemih yang membuatnya tersumbat.
Gatal seluruh badan
Gatal pascaoperasi bisa disebabkan alergi obat bius, anti nyeri, atau antibiotik. Penyebab paling sering adalah antibiotik dan antinyeri. Jika gatal muncul saat pemulihan, sebaiknya utarakan pada perawat atau dokter. Selama tak timbul bentol-bentol besar di badan, gatal hebat, bengkak pelipis mata, dan bengkak beberapa organ lain, masih dikategorikan gejala ringan. Jika timbul infeksi, obat-obatan yang menyebabkan alergi harus dihentikan dan diganti.
Infeksi dan jahitan lepas
Infeksi berat pada “jahitan lem” luka operasi bisa disebabkan alergi atau infeksi kuman. Penyebabnya perlu dipastikan dengan diagnosis cairan luka. Infeksi bisa terjadi akibat kuman dari vagina, kulit, atau kuman di kamar operasi yang berkontak melalui udara atau lingkungan. Jika tak ada indikasi infeksi karena kuman, kemungkinan infeksi disebabkan alergi benang yang digunakan saat menjahit dengan teknik “jahitan lem”. Umumnya, benang berbahan organik cenderung memicu alergi dibanding benang sintetis. Cairan luka yang timbul dari infeksi kuman maupun alergi, mendesak dan meregangkan luka hingga terbuka.
Gagal menarik bayi
Kejadian bayi tak berhasil ditarik satu kali, bisa disebabkan bayi besar, posisi kepala bayi miring, bayi terlilit tali pusat atau tali pusat pendek. Jika gagal, dokter akan mengupayakan alat bantu seperti forsep untuk mengeluarkannya. Ini tak memakan waktu lama.
Komplikasi berat
Pada dasarnya, semua operasi besar termasuk operasi sesar, memiliki risiko perdarahan. Darah yang banyak keluar dapat mengganggu hemodinamik. Hemodinamik yang turun menyebabkan faktor pembekuan darah habis hingga jatuh ke fase perdarahan spontan seluruh tubuh. Penurunan hemodinamik juga menyebabkan kegagalan organ-organ vital dengan akibat terburuknya adalah meninggal dunia.
Sakit kepala
Saat terbangun dari proses pemulihan, bunda mengeluh sakit kepala hebat dan kaku di leher juga kepala. Pada beberapa kejadian, juga dilaporkan terjadi mual hebat dan sakit kepala tegang.
Sakit kepala yang terjadi saat terbangun usai pemulihan, bisa terjadi karena kebocoran bekas suntikan anestesi melalui tulang belakang. Seharusnya, usai sesar pasien tak boleh bangun atau duduk hingga lewat dari 24 jam. Ini untuk mengekang bekas suntikan agar tak bocor. Bangun sebelum 24 jam, bisa menyebabkan selaput saraf di sekitar area suntikan akan terpicu dan menyebabkan sakit kepala.
Salah obat
Seorang bunda menerima dua kali suntikan anestesi saat sebelum operasi sesar. Sempat mengeluh gatal usai menerima suntikan pertama, namun dokter menambah satu suntikan anestesi lagi untuk mengantisipasi nyeri. Setelah operasi, ia kejang-kejang. 24 jam kemudian, ia meninggal dunia. Hasil penyelidikan ternyata telah terjadi kesalahan pabrik pada obat anestesi yang tertukar kemasan dengan obat berkandungan asam taneksamat (penghenti perdarahan).
Ini murni kesalahan pabrik. Biasanya sebelum operasi, dokter akan membaca keterangan kemasan juga label nama sesuai pasien.
*dr. Sita Ayu Arumi, SpOG, Rumah Sakit Umum Bunda, Menteng, Jakarta.
(ind/ayahbunda)