MUSIBAH bisa datang kapan dan di mana saja. Begitu pun saat menjelang shalat Jumat di Ponpes Gontor Putra Kampus 5 Magelang.
Pagi menjelang siang di hari Jumat (25/4) itu tampak biasa saja. Para santri pria di ponpes sedang mempersiapkan diri menjelang shalat Jumat.
Sekitar jam 10-an pagi, mereka tengah antre untuk mandi. Maklum, suasana ponpes memang seperti itu. Ada antre untuk mandi. Puluhan santri tengah berada di lokasi itu.
Letak kamar mandi saling berjajar. Jumlahnya sekitar sepuluhan lebih. Persis di sisi yang berdekatan dengan kamar mandi, ada tandon air besar di atasnya. Panjangnya sekitar 15 meter, memanjang di sisi dekat kamar mandi. Lebarnya sekitar 5 meter.
Tampaknya, struktur bangunan tandon itu begitu kokoh. Dari tampungan itulah, air dialirkan ke kamar mandi di bawahnya.
Di saat para santri sedang antre, sekitar jam 10.45 terjadi longsor. Tanah di sekitar lokasi terasa bergerak dan mempengaruhi struktur bangunan di sekitarnya. Termasuk tandon air yang banyak terisi air.
Selain air yang tumpah ke bawah, sebagian dinding tandon dari beton pun ambruk, jatuh tepat di sepanjang kamar mandi di bawahnya. Padahal saat itu, puluhan santri tengah antre masuk kamar mandi.
Dikabarkan, sebanyak 29 santri menjadi korban. Ada 20 orang yang berhasil dievakuasi secara mandiri oleh pihak ponpes, tapi 9 sisanya butuh bantuan Tim SAR.
Hal ini karena lorong yang bisa dilalui agak sempit, dan dinding bangunan tandon sudah tidak stabil. Sewaktu-waktu bisa ambrol.
Mendengar laporan ini, Tim SAR gabungan bergerak cepat. Ada dari Tim SAR Jateng, Jogja, TNI Polri, dan tim-tim SAR lainnya.
Sebegitu sulitnya proses evakuasi, membutuhkan waktu 12 jam untuk mengeluarkan 9 santri yang terjebak di sana. Evakuasi baru selesai sekitar jam 23.30.
Dari 9 santri yang dievakuasi itu, sebanyak 5 orang luka dan dilarikan ke rumah sakit. Dan 4 santri berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia.
Pihak Ponpes sudah mengantarkan keempat jenazah ke rumah mereka masing-masing. Dua santri berasal dari Surabaya: Wildan dan Bima Arya, satu korban dari Tangerang: Reyhan Hafidz, dan satu korban lainnya dari Depok: Fadhil Hanafi.
Musibah memang bisa datang kapan dan di mana saja. Semoga Jumat haru itu mengantarkan korban yang wafat ke tempat yang terbaik di sisi Allah subhanahu wata’ala. [Mh]