SELAMATKAN nyawa kaum muslim. Manusia lebih mulia dibanding makhluk lain yang Allah ciptakan.
۞ وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًاࣖ ٧٠
Sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam dan Kami angkut mereka di darat dan di laut. Kami anugerahkan pula kepada mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna. (Al-Isra:70).
Malaikat dan Iblis pun Allah perintahkan untuk sujud hormat kepada Adam.
Di antara kemuliaan manusia adalah amanah khalifah, memakmurkan bumi.
Islam memuliakan manusia. Dengan syariat-Nya memiliki berbagai tujuan yang hendak diraih antara lain agar terjaganya jiwa manusia.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Sesungguhnya darah kalian, harta benda kalian, kehormatan kalian, haram atas kalian. (HR. Muslim).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Islam memandang penghilangan satu nyawa manusia sama dengan melenyapkan nyawa semua manusia.
Sebaliknya, menyelamatkan nyawa seorang manusia sama dengan memelihara nyawa seluruh manusia.
Memang sebagai bentuk sanksi maksimal terhadap pelanggaran berat, penghilangan nyawa (hukuman mati) dibenarkan oleh syariat demi menjaga kehidupan umum.
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar. (Al-An’am:151).
Baca juga: Perang Pemikiran, Upaya Memadamkan Cahaya Islam
Selamatkan Nyawa Kaum Muslim
Saat ini, sebagai kaum muslimin dibeberapa negeri sedang mengalami diskriminasi bahkan sampai pada genosida, pengusiran, dan pembataian.
Di Afrika, Uighur, Palestina, dan Rohingya.
Demi Allah, hilangnya dunia ebih rendah nilainya daripada dibantainya seorang muslim.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Hancurnya dunia lebih ringan di sisi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang muslim. (HR. An-Nasa’i).
Ingatlah, perumpamaan muslim dengan muslim lainnya itu bagaikan satu tubuh.
Perumpamaan kaum Mukmin itu dala hal kasih sayang, sikap welas asih dan lemah lembut mereka adalah seperti satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, anggota tubuh lainnya akan merasakan panas dan demam. (HR. Abu Dawud).
Tidak dianggap beriman orang yang tidur nyenyak karena kekenyangan sementara dia tahu tetangganya tidak bisa tidur karena kelaparan. (HR. Thabrani).
Walau ahli shalat, ahli haji, ahli zikir tapi tidak peduli penderitaan saudaranya, dalam Al-Quran surat Al-Ma’un mereka disebut para pendusta agama.
Menyelamatkan nyawa manusia sungguh besar pahalanya.
Mereka yang menginfakkan hartanya, mengorbankan tenaganya, menjadi relawan-relawan, menjadi tentara-tentara, mujahid-mujahid yang menyelamatkan saudaranya di Palestina, di Rohingya dan lainnya dari pembantaian manusia iblis, akan mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’la.
Sumber: Kultum 100 Judul – Ust. Lathief Abdallah
[Sdz]