ChanelMuslim.com – JNE gandeng Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk menyalurkan donasi 1.000 pasang sepatu senilai Rp 240.000.000,-. Donasi tersebut diberikan untuk anak-anak yang menjadi korban bencana di Palu dan Lombok, dan juga anak-anak yang kurang beruntung dari sisi ekonomi di daerah Jabodetabek.
Dengan tema “Kejar Masa Depan Bersama JNE, 1.000 Sepatu untuk Anak-anak Palu dan Lombok”, acara penyerahan donasi dilaksanakan di Kantor Baznas Jl. Johar No.18 Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (13/12).
Secara simbolis, Presiden Direktur JNE, Mohamad Feriadi menyerahkan donasi ini langsung kepada Anggota BAZNAS, Drs Irsyadul Halim dan Direktur Operasi BAZNAS, Wahyu Tantular Tunggul Kuncahyo.
Irsyadul Halim mengatakan, BAZNAS akan konsisten mendukung upaya-upaya dalam membantu proses pemulihan kondisi masyarakat pasca bencana. Lewat kerjasama dengan JNE ini pula diharapkan dapat menumbuhkan semangat baru siswa-siswi untuk lebih rajin bersekolah bagi anak-anak Jabodetabek yang kurang beruntung.
“Terima kasih JNE telah mempercayakan kepada BAZNAS dalam kegiatan yang sangat positif ini. Ini sejalan dengan komitmen BAZNAS sebagai badan zakat yang akan terus berupaya untuk mendorong anak-anak yang terkena musibah bencana atau kurang beruntung bangkit dari keterpurukannya. Pemberian sepatu ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup para siswa-siswi,” katanya dalam keterangan pers tertulisnya.
Irsyadul Halim menambahkan, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan lain.
“Perusahaan mana pun bisa turut serta membantu pemerintah dalam memajukan pendidikan siswa-siswi Indonesia lewat bantuan yang dapat disalurkan melalui BAZNAS. Bahkan, tidak hanya berhenti dalam penyaluran sepatu saja, tapi juga kerjasama lain, baik di bidang kesehatan, bidang sosial, maupun bidang keagamaan,” jelasnya.
Sementara itu, Presiden Direktur JNE, Mohamad Feriadi menuturkan bahwa kegiatan ini sebagai wujud syukur JNE dan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dalam membantu masyarakat khususnya para siswa-siswi pasca bencana di Palu dan Lombok serta siswa-siswi dhuafa di Jabodetabek.
“Sesuai dengan tagline JNE, yakni Connecting Happiness, dengan adanya progam ini diharapkan dapat membawa kebahagiaan dan semangat baru bagi para siswa-siswi yang terdampak sehingga turut membantu proses pemulihan pasca bencana. Dengan sinergi JNE dan BAZNAS ini, kami berharap dapat tercapai komitmen bersama demi pemberdayaan masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik”, sebutnya.
JNE adalah perusahaan pengiriman ekspres dan logistik terkemuka di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1990.
Kini, JNE memiliki lebih dari 40.000 karyawan dan 7.000 gerai di seluruh Indonesia yang tersebar mulai dari kota besar hingga tingkat kecamatan yang dapat melayani pengiriman paket hinga pelosok nusantara
Tentang BAZNAS
BAZNAS adalah badan pengelola zakat yang dibentuk pemerintah melalui Keputusan Presiden (Keppres) No 8/2001. BAZNAS bertugas menghimpun dan menyalurkan Zakat Infak dan Sedekah pada tingkat nasional. Lahirnya UU No. 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat, mengukuhkan peran BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan zakat nasional. BAZNAS sudah terbentuk di 548 daerah (34 tingkat Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota).
Sekilas Tentang JNE
JNE berdiri pada tahun 1990 sebagai perusahaan nasional yang berkonsentrasi pada bidang usaha jasa pengiriman dan pendistribusian. JNE juga memperluas bidang usahanya hingga jasa pengiriman makanan khas daerah (PESONA), jasa kepabeanan, penjemputan di bandara, dan pengiriman uang/money remittance. Pada akhir tahun 2012, JNE memisahkan divisi Logistik, menjadi unit usaha tersendiri dan terpisah dari unit kurir ekspres. Mulai tahun 2013, JNE siap berekspansi di bidang logistik, dengan berfokus pada layanan yang mencakup pergudangan, cargo, pengiriman jalur darat, sea freight, dan air freight. .
Di tahun 2014, JNE mempersiapkan JNE E-Commerce dan melakukan optimalisasi Mobile Applications, serta membangun 250 kantor operasional juga mempeluas jaringan hingga lebih dari 7000 outlet di seluruh Indonesia untuk bersaing dalam Asia Free Trade Area yang berjalan sejak tahun 2015. [jwt/rilis]