SEORANG ibu di Makassar, Sulsel, rela menaiki tambang kapal demi bisa berjualan asongan. Inilah jihad seorang ibu demi hidupi lima anaknya.
Namanya Mariama (32). Sehari-hari, janda lima anak ini biasa berdagang asongan di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar.
Sudah empat tahun, Mariama berjualan asongan di pelabuhan. Ia menjual roti manis.
Biasanya, para pedagang asongan dilarang masuk kapal yang sedang bersandar melalui tangga penumpang. Hal inilah yang menjadikan Mariama nekat naik ke kapal melalui tambang pengikat antara kapal dengan sandaran pelabuhan.
“Yang penting sayanya bisa naik ke dak kapal, kalau rotinya bisa meluncur belakangan,” ujar Mariama seperti dilansir Tribunnews.com.
Mariama menceritakan kalau hal itu tidak ia lakukan tiap hari. Hanya ketika ada kapal yang bersandar.
“Biasanya ada tiga sampai empat kapal yang datang setiap minggu,” jelas ibu yang tinggal bersama lima anaknya di kontrakan kecil di jalan Kandea, Makassar.
Setiap mengasong di atas kapal, Mariama berhasil dapat keuntungan bersih sekitar 100 ribu rupiah. Uang itu ia gunakan untuk biaya ngontrak 500 ribu sebulan, dan kebutuhan hidup anak-anaknya yang masih kecil.
Hanya anaknya yang sulung yang sudah ikut bekerja, umurnya 15 tahun. Sementara empat anaknya yang lain masih usia SD dan ada yang balita.
Mariama mengaku, sebagai orang tua tunggal, ia rangkap posisi: sebagai ibu dan juga sebagai ayah yang mencari nafkah.
Apa nggak takut menaiki tambang kapal setinggi itu? “Saya tahu resikonya. Tapi, saya harus berjuang demi anak-anak saya!” pungkas wanita berjilbab ini begitu tegar. [Mh]