ChanelMuslim.com – Komisioner hak asasi manusia Jerman, Baerbel Kofler mengkritik Cina atas kebijakan represif mereka terhadap Muslim Uighur di barat laut Xinjiang, wilayah otonom negara itu.
"Saya terkejut dengan laporan perlakuan terhadap minoritas Uighur Turki, lebih dari satu juta di antaranya diperkirakan dipenjarakan di kamp interniran di Xinjiang," katanya dalam sebuah pernyataan, menjelang pertemuan Dialog Hak Asasi Manusia Cina yang dimulai hari Kamis.
“Sayangnya, permintaan saya untuk bepergian ke Xinjiang dalam konteks dialog ditolak. Saya ingin mendapatkan kesan langsung dari situasi di sana dan akan terus mendorong izin untuk mengunjungi Xinjiang segera,” katanya.
Kofler mengunjungi Cna minggu ini untuk pertemuan taunan Dialog Hak Asasi Manusia Cina-Jerman.
Setelah pembicaraannya di Beijing, dia dijadwalkan akanmelakukan perjalanan ke Lhasa, Tibet, untuk memimpin pertemuan pada 6-7 Desember.
Wilayah Xinjiang adalah rumah bagi sekitar 10 juta warga Uyghurs. Muslim Turki ini telah lama menuduh pemerintah Cina melakukan diskriminasi budaya, agama dan ekonomi.
Cina meningkatkan pembatasan di kawasan itu dalam dua tahun terakhir, melarang laki-laki berjanggut dan wanita memakai cadar,serta memperkenalkan apa yang oleh banyak ahli dianggap sebagai program pengawasan elektronik paling luas di dunia, menurut Wall Street Journal.
Hingga satu juta orang, atau sekitar tujuh persen dari populasi Muslim di wilayah Xinjiang Cina, kini tdikurung di dalam jaringan "pendidikan ulang politik" yang semakin meluas, menurut para pejabat AS dan para ahli PBB.[ah/worldbulletin]