ChanelMuslim.com – Jaringan toko Iceland akan menghentikan penggunaan produk mereknya sendiri yang menggunakan minyak kelapa sawit pada akhir tahun 2018.
Jaringan pertokoan nasional yang bermarkas di Deeside – sekitar empat jam perjalanan mobil dari London – akan menjadi supermarket besar pertama Inggris yang melarang kandungan minyak kelapa sawit, yang selama ini dipakai pada lebih dari setengah produknya, mulai dari biskuit sampai sabun.
Iceland menyatakan peningkatan permintaan akan minyak tersebut sangat merusak hutan tropis Asia Tenggara.
Spesialis makanan beku ini menyatakan kesadaran akan tantangan lingkungan minyak kelapa sawit muncul karena adanya aksi dari para pegiat lingkungan Greenpeace.
Larangan hanya berlaku bagi barang-barang dengan merek Iceland, yang berarti produk yang dijual pengecer lain di jaringan pertokoannya mungkin saja tetap mengandung sawit.
Direktur Iceland, Richard Walker, menegaskan 'tidak ada minyak kelapa sawit yang berkesinambungan'.
"Minyak kelapa sawit bersertifikat saat ini tidak membatasi deforestasi dan tidak membatasi perkebunan minyak kelapa sawit," katanya kepada BBC. "Jadi selama belum ada minyak kelapa sawit yang benar-benar berkesinambungan, yang sama sekali bukan dari deforestasi, kami mengatakan tidak kepada minyak kelapa sawit."
Walker mengatakan langkah ini memang akan meningkatkan biaya tetapi tidak akan dibebankan ke pembeli: "Akan terdapat ongkos tambahan tetapi kami pikir ini adalah hal yang baik untuk dilakukan."
Salah satu spesies yang terkena pengaruh minyak kelapa sawit adalah populasi orangutan.
Di beberapa tempat, penanaman kepala sawit menyebabkan penggundulan hutan sehingga spesies yang hidup di hutan perawan kehilangan tempat tinggal.
Sejumlah perkebunan kelapa sawit didirikan tanpa berbicara terlebih dulu dengan masyarakat setempat terkait dengan pemakaian tanah mereka atau bahkan menyebabkan peduduk setempat terusir.
Iceland sendiri menyatakan telah menemukan resep alternatif bagi 50% produknya.
Jaringan toko ini sebelumnya juga sudah pernah mencabut produk bermasalah dari raknya dengan menjadi supermarket pertama yang melarang tanaman hasil rekayasa genetika.
Awal tahun ini Iceland juga menyatakan akan menghapus atau mengurangi besar-besaran pembungkus plastik pada produk mereknya sendiri dengan sasaran pada akhir tahun 2023.[ah/bbc]