GENOSIDA terus terjadi, Israel mengebom 2 sekolah di Gaza, anak-anak menjadi korban.
Dilansir dari trtworld, setidaknya 30 warga Palestina tewas dan banyak yang terluka dalam serangan udara Israel terhadap dua sekolah yang melindungi orang-orang terlantar di Kota Gaza, kata Badan Pertahanan Sipil.
Serangan tersebut menargetkan sekolah Hassan Salama dan al Nasr di sebelah barat Kota Gaza pada hari Ahad, kata juru bicara Pertahanan Sipil Mahmoud Basal.
“Sekitar 80 persen korban adalah anak-anak,” tambahnya dalam sebuah pernyataan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Juru bicara tersebut menyebut kejadian di dua sekolah yang dibom itu “tragis.”
“Tidak ada lagi tempat yang aman di Kota Gaza, dan pendudukan (Israel) tidak menghormati kesucian apa pun,” katanya.
Pada hari Sabtu, sedikitnya 16 orang tewas ketika pesawat tempur Israel menyerang sebuah sekolah yang menampung orang-orang terlantar di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza.
Menurut kantor media pemerintah di Gaza, setidaknya 172 pusat yang menampung para pengungsi telah menjadi sasaran serangan Israel sejak 7 Oktober lalu, termasuk 152 sekolah.
“Lebih dari 1.040 orang tewas dalam serangan terhadap sekolah, dan pembantaian ini merupakan bagian dari kejahatan Israel yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina selama 10 bulan berturut-turut,” tambahnya dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Pengeboman Sistematis Israel Terhadap Sekolah di Gaza Bertujuan untuk Menghapus Generasi
Kantor media tersebut menganggap pendudukan Israel dan pemerintah AS bertanggung jawab atas pembantaian berkelanjutan terhadap warga sipil dan pengungsi.
Mereka menyerukan tekanan pada Tel Aviv dan Washington untuk menghentikan pertumpahan darah yang sedang berlangsung di Gaza.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan terhadap Gaza sejak Oktober lalu.
Hampir 39.600 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan hampir 91.400 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Hampir 10 bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkannya untuk segera menghentikan serangannya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada tanggal 6 Mei.[Sdz]