ChanelMuslim.com – SN (14), siswi kelas VIII SMP yang meninggal lantaran melakukan percobaan bunuh diri di sekolahnya sendiri pada Selasa (14/1/2020).
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan, Retno Listyarti menyatakan bahwa kasus anak sekolah yang melakukan percobaan bunuh diri di sekolah merupakan yang pertama kali terjadi di Indonesia.
"Jika dugaan ini benar, maka kasus ini menjadi kasus pertama di Indonesia, karena beberapa kasus bunuh diri seorang anak umumnya dilakukan di rumahnya sendiri," ucap Retno melalui keterangan tertulisnya, Senin (20/1/2020).
Retno menyayangkan pihak sekolah yang tidak langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian meski SN sempat selamat dan dirawat selama 2 hari.
"Sebagai institusi pendidikan milik pemerintah, seharusnya pihak sekolah segera melaporkan pada hari H tersebut agar pihak kepolisian dapat segera melakukan penyelidikan motif maupun kebenaran dugaan bunuh diri tersebut. KPAI akan mendalami hal ini karena selama peserta didik berada di sekolah, maka sekolah wajib melakukan perlindungan anak," ungkapnya.
Retno juga meminta agar pihak sekolah dan guru memiliki kepekaan dan empati terhadap murid-murid yang sedang dirundung masalah, Senin (20/1/2020). "Orang dewasa di sekitar anak, baik orang tua maupun guru, harus memiliki kepekaan sehingga bisa mendeteksi gejala-gejala depresi seorang anak agar dapat mencegah mereka melakukan tindakan bunuh diri," kata Retno saat dihubungi di Jakarta, melansir Antara.
Retno menyayangkan kejadian seorang siswi yang bunuh diri di lingkungan sekolah di salah satu SMP di Jakarta. Terkait kejadian tersebut, KPAI akan melakukan pengawasan dan rapat koordinasi di sekolah tersebut pada Senin siang. Menurut Retno, pengawasan dan rapat koordinasi akan dihadiri Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur wilayah 2, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta. "Tujuan dari pengawasan dan rapat koordinasi adalah untuk mencegah kejadian serupa terjadi kembali. Fokus KPAI lebih kepada pencegahan ke depan," tuturnya.
Retno mempertanyakan peran wali kelas dan guru bimbingan konseling dalam permasalahan yang dihadapi siswi yang bunuh diri tersebut. Retno menambahkan, alasan seorang remaja melakukan bunuh diri bisa begitu rumit sekaligus mungkin bukan suatu hal yang dianggap berat oleh orang dewasa pada umumnya. "Karena itu, jangan langsung menghakimi remaja yang sedang dirundung masalah," ujarnya.
Disclaimer
Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.
[MY/Sumber: Tirto.id dan Warta Kota]