ChanelMuslim.com— “Perlawanan terhadap adiksi rokok sudah seharusnya dimulai dari ranah rumah tangga, salah satunya melalui manajemen uang belanja rumah tangga yang dikelola ibu-ibu,” ujar Lisda Sundari Ketua Lentera Anak, Ahad (3/2/2019). Hal ini sudah dilakukan oleh Ibu-Ibu di Kelurahan Duri Pulo, Jakarta Pusat.
Kesadaran akan pentingnya mengutamakan nutrisi anak ketimbang rokok di Kelurahan Duri Pulo dibuktikan melalui temuan survey dari Yayasan Lentera Anak (2019) mengenai anggaran belanja rumah tangga di Duri Pulo.
Survey cepat tersebut bertujuan untuk mengetahui jumlah anggaran belanja rata-rata keluarga di Kelurahan Duri Pulo. Data tersebut diambil dalam kurun waktu kurang lebih satu pekan (24 – 29 Januari 2019) dengan menggunakan metode kuesioner singkat. Responden merupakan hasil dari pemilihan sampling secara acak dari masyarakat Duri Pulo yang sudah berkeluarga. Hasil dari survei tersebut sebagai berikut.
Dari total 123 responden, mayoritas responden (69.1%) adalah lulusan SMA. Sebanyak 65% dari responden tersebut memiliki anggota keluarga yang merokok. Di antara keseluruhan responden, anggaran belanja untuk rokok terbesar yang ditemukan adalah Rp72.000 per hari dan terendah adalah Rp 13.000 per hari.
Sementara, rata-rata anggaran belanja masyarakat Duri Pulo yang terbesar adalah untuk membeli makanan bergizi/lauk pauk sejumlah Rp31.000. Ini mengalahkan rata-rata anggaran belanja untuk rokok yang berada di peringkat ketiga sebesar Rp21.000.
Hasil survey tersebut menunjukkan makanan bergizi menjadi pilihan anggaran belanja nomor satu sebelum jajan anak dan rokok.
Namun sayangnya, data skala nasional tidaklah demikian. Tercatat dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2010 bahwa pengeluaran keluarga miskin untuk membeli rokok adalah 5 kali lebih banyak daripada untuk membeli telur dan susu, dan menjadikan rokok sebagai pilihan belanja nomor 2 keluarga miskin.
Menanggapi temuan tersebut, Ibu-Ibu di Kelurahan Duri Pulo memilih untuk menyuarakan kekhawatiran mereka secara serentak melalui Deklarasi “Masyarakat Duri Pulo: Memilih Nutrisi Bukan Rokok” yang dibacakan di Festival Telur VS Rokok yang diselenggarakan Lentera Anak bekerja sama dengan Kelurahan Duri Pulo, RPTRA Melati Duri Pulo dan sejumlah komunitas dan organisasi yang berlangsung pada hari Ahad, 3 Februari 2019. Tidak hanya masyarakat sekitar, deklarasi tersebut juga dihadiri secara langsung oleh Wakil Walikota Jakarta Pusat, Bapak Irwandi S.H., M.M., M.H.
Deklarasi yang bertempat di RPTRA Melati Duri Pulo dibacakan oleh Ibu Ika, seorang warga setempat yang dinobatkan sebagai Duta Telur VS Rokok. Ibu Ika dipilih karena komitmennya yang tinggi dalam memerangi adiksi rokok di dalam rumah tangganya. Ia mengakui bahwa dulu dirinya pernah merokok, dan tersadar untuk berhenti ketika beliau hamil 3 bulan. Ia mengakui bahwa alasan terbesar dari keputusannya ialah karena cinta, “Cinta kepada diri sendiri dan orang sekeliling. Itu yang membuat tekad saya semakin kuat untuk berhenti merokok”. Ibu Ika juga menghimbau para perokok untuk segera sadar untuk mengutamakan kepentingan anak ketimbang rokok, dan untuk berhenti merokok sebelum terlambat.
Selain menyampaikan kekhawatiran warga, deklarasi tersebut juga berisikan pernyataan dukungan kepada pemerintah Indonesia untuk menaikkan pajak dan cukai rokok. Hal ini dimaksudkan agar harga rokok naik dan menjadi tidak terjangkau dengan mudah oleh masyarakat, terutama anak-anak.
FESTIVAL TELUR VERSUS ROKOK
“Festival Telur VS Rokok” adalah kegiatan yang diselenggarakan Yayasan Lentera Anak, bekerja sama dengan Pemerintah, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), serta komunitas anak, pemuda, dan orangtua. Festival pertama kali diselenggarakan pada 29 Juli 2018 di RPTRA Cibesut, Jakarta Timur. Untuk yang kedua kalinya diselenggarakan di RPTRA Melati Duri Pulo, Jakarta Pusat dengan mengusung tema “Pilih Makanan Bernutrisi Bukan Rokok!” Acara ini bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat dan menunjukkan perbandingan manfaat telur dan makanan nutrisi lain dengan rokok, serta menunjukkan bahaya yang ditimbulkan dari lebih terjangkaunya harga rokok ketimbang makanan bernutrisi. Festival Telur VS Rokok juga merupakan bagian dari kampanye Yayasan Lentera Anak yang bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam menaikan cukai rokok pada tahun 2020 mendatang.[ind]